Sang ayah yang kerap dipukuli oleh ibunya, membuat anak laki-laki bernama Wawan ini mengalami trauma terhadap wanita. Ibunya yang dominan dan juga kejam terhadap suami, sangat mempengaruhi pola pikir Wawan hingga akhirnya ia berlaku kasar dan kejam terhadap istrinya.
"Melihat kekerasan ibu saya itu, sebagai anak laki-laki saya merasa ngga terima. Saya merasa bapak saya menderita," demikian cerita Wawan sambil meneteskan air mata. "Akhirnya saya menjadi dendam terhadap wanita seperti itu. Saya pingin kalau sudah rumah tangga, wanita harus nurut sama saya."
Dendam itu seperti mengikat Wawan dengan tabiat sang ibu yang kasar dan kejam. Sedikit saja istrinya, Vivien melawan dia tidak segan-segan memukulinya. Hari demi hari dilalui dengan pertengkaran demi pertengkaran. Tidak tahan dengan perlakuan suaminya, timbul keinginan dalam hati Vivien untuk bercerai.
"Akhirnya dalam hati saya timbul ketidak kepercayaan terhadap suami saya. Sehingga saya ingin memutuskan untuk berpisah saja. Tetapi karena saya punya Tuhan, saya tetap percaya kalau Tuhan akan memulihkan suami saya."
Tanpa setahu Wawan, istrinya tekun berdoa dan memohon kepada Tuhan Yesus agar hidup suaminya diubahkan.
"Saya tetap berdoa walaupun tanpa setahu suami saya, seperti saat dia berangkat bekerja pagi-pagi saya mulai berdoa. Saya minta pada Tuhan agar suami saya diberi roh takut akan Tuhan. Karena kalau suami saya takut akan Tuhan, dia tidak akan melakukan semuanya itu."
Hingga suatu hari doa Vivien terkabul, seorang saudara mengajak Wawan untuk pergi ke sebuah pertemuan ibadah. Melalui lidah bibir hamba Tuhan yang berkotbah saat itu, Firman Tuhan seakan tertuju langsung kepada Wawan.
"Awalnya saya meremehkan, 'Kotbah apa ini..!' Tetapi itulah yang saya butuhkan. Selama ini saya pukuli istri saya, seolah-olah saya menolak istri saya. Pembicara itu bilang bahwa yang perlu bertobat adalah saya. Saya kemudian mengangkat tangan saya, tangan yang sama yang saya pakai untuk memukuli istri saya itu saya taruh di dada. Saya tidak tahu siapa yang menjamah saya. Ada orang yang mendekati saya, dan dari belakang dia bilang, 'Kasih Tuhan sudah ada dalam hati bapak.' Setelah selesai ada puji-pujian dan sepertinya lepas apa yang ada di dada saya. Rasanya enak.."
Hari itu kasih Tuhan Yesus Kristus menjamah hati Wawan dan memulihkan semua luka hatinya. Malam itu, Wawan menceritakan apa yang dialaminya kepada istrinya.
"Malamnya dia bercerita pada saya, bahwa dia tadi melakukan suatu pertobatan," demikian cerita Vivien. "Saya tanya, 'Pertobatan apa?' Tentang suami yang kasar terhadap istri. Sebagai istri yang sudah tersiksa begitu lama saya merasa bersyukur karena Tuhan mulai mengubah suami saya."
Sejak itu, cerita kekerasan dalam rumah tangga Wawan tinggal cerita dimasa lalu. Kini kehidupan keluarga Wawan diwarnai oleh kasih dan kelemah lembutan karena kasih Yesus Kristus telah menghapus dendam dari hati Wawan. (Kisah ini sudah ditayangkan 29 Juli 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian:
Wawan
--
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar