yaitu: mama melihat ada suatu bukit batu dan dari atas bukit batu itu mengalir suatu aliran yang berwarna merah, seperti darah yang berkilauan dan menetes turun ke bawah... Karena mama tidak dapat mengerti apa makna dari penglihatannya itu (mama mendapatkan penglihatan itu sampai 3 kali, tiap saya berdoa untuk dia), maka akhirnya mama menanyakan pendapat saya tentang makna dari penglihatannya itu, dan oleh tuntunan dari Roh Kudus saya coba untuk menjelaskan kepada mama bahwa apa yang dia lihat itu ialah bukit Golgota, tempat dimana YESUS KRISTUS telah mati disalibkan dan darahNYA telah mangalir untuk menebus segala dosa dan pelanggaran manusia... Sejak saat itu mama mulai menerima Firman Tuhan, bahkan mama jadi lebih banyak bertanya tentang siapa itu YESUS...
Tuhan YESUS begitu baik bagi kami, terutama bagi mama... TUHAN menyatakan diri-NYA pada mama disaat mama mencoba untuk memanggil tuhan yang tidak dikenalnya, justru yang mama lihat adalah sosok YESUS yang sedang disalibkan. Didalam penglihatan yang mama lihat terdapat 2 salib, hal tersebut membuat mama bertanya kepada saya karena biasanya di film-film tentang YESUS yang sedang disalibkan terdapat 3 salib, namun didalam penglihatan yang mama dapatkan malam itu terdapat hanya 2 salib... Saat itu saya teringat bahwa hanya 1 orang dari 2 orang yang disalibkan bersama YESUS di bukit Golgota yang diselamatkan... karena hanya satu orang yang takut akan Tuhan dan percaya bahwa YESUS adalah Allah.
Puji Tuhan... sejak saat itu mama dengan yakin dan percaya terus-menerus bersaksi kepada keluarga kami yang pada saat itu berada di Makassar, terutama kepada adik-adik saya... mama menyatakan kepada mereka bahwa YESUS adalah ALLAH, dan dia mulai berdoa dengan menyebut nama YESUS sebagai TUHANnya... Mujizat demi mujizat terus terjadi sejak saat itu, dimana TUHAN selalu menyatakan pertolongan- NYA kepada kami dan mama pada khususnya. IMAN kami bertumbuh dengan sangat cepat, PENGHARAPAN kami tidak pernah hilang walaupun ada banyak sekali keadaan yang sulit yang harus kami hadapi, dan yang terutama KASIH terus ada bersama kami. KASIH dari TUHAN YESUS didalam kehidupan kami dan kasih kami akan sesama kami pun menjadi begitu berlimpah...
Sebelum menjalani kemotherapy kondisi mama sempat drop (menurun), dan mama harus menjalani MRI (scan untuk mendeteksi penyebaran sel-sel CA didalam tubuh mama) selama kurang lebih 3 jam, dan untuk diketahui mama harus berpuasa pada malam sebelumnya dan ruangan MRI itu sendiri sangat dingin suhunya. Jadi dapat kita bayangkan bagaimana mama-ku yang sedang dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, berpuasa dan harus menjalani medical check up selama 3 jam di dalam ruangan yang dingin...
tentunya itu adalah suatu keadaan yang berat untuk mama lalui... namun sekali lagi oleh kemurahan TUHAN, mama dapat melalui itu semua dengan selamat... pada saat itu mama tertidur di dalam ruangan MRI dan dia melihat salib besar yang berkilau bagaikan berlian dan kerena begitu terang cahaya salib itu mama akhirnya sadar dan pemeriksaannya pun selesai... saya jadi berpikir mungkin jika pada saat itu TUHAN tidak menyatakan pertolongan-NYA mama-ku bisa saja meninggal lebih cepat...
Pada keesokan harinya mama harus menjalani kemotherapy yang pertama (dokter oncologyst yang menangani penyakit mama di Penang merencanakan 6 cycles kemotherapy yang harus dilaksanakan setiap 3 minggu). Malam sebelum mama dikemotherapy saya menceritakan kepada mama tentang side-effect dari kemotherapy yang akan dia jalani, bahkan saya secara terang-terangan menyatakan kepada mama bahwa ada kemungkinan dia akan meninggal dunia disaat kemotherapy itu berlangsung (fakta tentang kemungkinan tersebut saya peroleh dari seorang ahli tanaman herbal khusus CA).
Hal tersebut saya lakukan karena pada awalnya saya sangat menentang kemotherapy tersebut, karena saya tahu bahwa kemotherapy itu tidak akan menyembuhkan mama saya dan hanya akan menyakitinya, sekalipun kemotherapy itu berhasil, mama saya harus menjalaninya seumur hidupnya, dan menurut saya itu sia-sia saja... Malam itu mama mengatakan sesuatu yang sangat mengejutkan saya secara pribadi, mama bilang "Jika TUHAN yang telah mengatur seluruh jalan hidupnya berkehendak untuk membiarkan mama menjalani kemotherapy, maka tidak ada satu orang pun yang dapat menghalanginya..." dan dia menyuruh saya berdoa.
Sekarang saya baru menyadari betapa mama telah berjuang dengan sangat keras untuk hidup dan berserah kepada BAPA sepenuhnya... mama tidak takut akan apapun juga, dia hanya takut pada TUHAN, itu dia buktikan pada 1 bulan terakhir masa hidupnya yang telah dijalaninya bersama YESUS KRISTUS. Satu jam sebelum kemotherapy mama membuat suatu pernyataan dihadapan seorang hamba Tuhan yang datang melayani kami di rumah sakit tempat mama dirawat dan akan menjalani kemotherapy, bahwa dia menerima dan percaya kepada TUHAN YESUS sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT pribadinya...
Blessing Family Centre Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar