Di usia 17 tahun, Amos sudah sangat bergairah untuk mendalami ilmu kebatinan yang menyimpan sebuah misteri keajaiban. Kehebatan ilmu yang hanya menggunakan tenaga dalam dapat menaklukkan seseorang atau banyak orang menarik perhatiannya. Dengan ketekunan menghafal dan mendalami mantra-mantra, akhirnya ia pun berhasil membuktikan keampuhan dari mantra itu.
Ingin meraih ilmu yang lebih tinggi adalah hasratnya ketika itu. Jadi, ketika sebuah ilmu silat yang aneh diperlihatkan guru silatnya, hati Amos pun bergejolak hebat. Ia sangat ingin menguasai ilmu tersebut. Hanya dalam waktu hitungan minggu, ilmu itupun dapat ia pelajari.
Hari demi hari ilmu yang dimiliki Amos semakin tinggi. Bahkan ia mulai mencoba menurunkan ilmunya kepada orang lain. “Ilmu kebatinan kalau semakin digunakan semakin tajam. Terus saya latih sendiri. mulai ada orang-orang yang mau seperti itu lalu saya coba. Mereka berhasil melakukan apa yang saya lakukan,” ujarnya.
Setelah berhasil menurunkan ilmunya, Amos pun mulai piawai memanggil roh-roh kegelapan untuk memberikan wejangan kepada murid-muridnya. Dan sebuah kejadian yang mendebarkan pun terjadi. Ritual yang dilakukannya, membuat ia kerasukan beberapa roh jahat. Tubuhnya bereaksi dengan hebat menyerupai roh jahat tersebut.
Kekuatan roh gaib mulai merasuki kehidupan Amos. Kemampuan supra naturalnya pun juga mulai diketahui orang-orang sekampungnya. Ritual demi ritual yang ia lakukan membuatnya semakin percaya diri.
Suatu waktu, ada orang kehilangan barang datang kepadanya. Orang tersebut meminta kepadanya agar bisa menemukan kembali barangnya. Lewat peralatan yang sederhana berupa kertas hitam karbon, buku tipis, dan air, Amos dapat menemukan dan memperlihatkan kepada kliennya siapakah orang yang telah mencuri barangnya. Disitulah, orang mulai mengenal namanya.
Dalam waktu yang singkat, Amos dikenal sebagai orang yang sakti mandraguna. Ayahnya sendiri pun berdecak kagum melihat kemampuan Amos.
Kehidupan Semasa Kecil
Sejak kecil, Amos tak pernah luput bayang-bayang kegarangan sang ayah. Pukulan, ludah, kata-kata kasar menjadi makanan sehari-harinya ketika itu.
Sikap kasar sang ayah tak hanya dirasakan oleh Amos, ibu yang amat yang ia sayangi itu pun tak luput dari keberingasan ayahnya. Melihat hal itu, Amos benar-benar terpukul. Beberapa hari kemudian, Amos mengalami sebuah peristiwa yang sangat mengerikan dimana ibu yang dicintainya mati gantung diri.
Dendam terhadap sang ayah mulai merasuki hati Amos. Kematian sang ibu dianggapnya adalah kesalahan dari ayahnya.
Selepas kepergian sang ibu, kepercayaan diri Amos mulai hancur. Berbagai cara dilakukannya agar bisa membangkitkan kepercayaan dirinya, tetapi semua itu sia-sia. Barulah beberapa tahun kemudian setelah ia mempelajari ilmu kebatinan, kepercayaan dirinya bangkit kembali. Ia pun tidak perlu takut lagi melihat atau menatap orang lain. Bukan hanya itu, pembalasan dendam kepada sang ayah pun tinggal menunggu waktu saja.
Keanehan Saat Memiliki Ilmu Tinggi
Sebagai orang pintar yang tiada tandingannya, Amos mulai merasakan banyak keganjilan. Pada suatu hari, ketika ia sedang tidur, badannya tiba-tiba merasa sesak seperti ada yang menindih. Semakin ia melawan, semakin kuat tekanan yang ia rasakan. Namun, beberapa puluh menit kemudian ia dapat terlepas dengan sendirinya. Hal ini tidak hanya terjadi sekali, tetapi seringkali ia rasakan.
Seorang teman yang mengetahui kejadian yang Amos alami, menasihatinya untuk mengambil puasa dan ia pun melakukannya. Benar, seiring berjalannya waktu, perasaan-perasaan yang tidak tenang itu pun mulai lenyap.
Pertemuan Dengan Tuhan Yesus
Kemampuan ilmu batin Amos teruji saat ia bertemu dengan Melly Yohana, seorang gadis Kristiani yang disukainya. Penolakkan yang dilakukan Melly memaksanya untuk memakai ilmu yang selama bertahun-tahun ia pelajari. Kata-kata mantra pun sering keluar dari mulut Amos agar bisa menarik hati gadisnya tersebut, tetapi sepertinya hal itu tidak pernah mempan. Meskipun begitu, ia tidak pernah menyerah.
Berjalannya waktu, Amos dan Melly pun akhirnya mulai dekat. Untuk membuktikan keseriusannya, Amos nekat mengikuti sebuah bimbingan rohani. “Ya, ikutin aja. Pas pengajarnya menjelaskan suatu pelajaran, saya selalu membantah apa yang ia ucapkan. Hanya saja, ada satu pengalaman yang tidak akan bisa saya lupakan ketika mengikuti acara itu. Disitu saya merasakan damai sejahtera yang saya cari-cari,”
Waktu Amos didoakan, hatinya yang keras akhirnya luluh juga. Ia pun dapat memanggil nama Yesus yang sebelumnya begitu sulit ia ucapkan. Hanya saat itu ia belum seratus persen menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Ia masih bimbang dengan keputusannya untuk menjadi seorang Kristiani yang sejati.
Di saat hatinya bimbang itulah tiba-tiba sebuah kekuatan supra natural yang dahsyat menghampirinya. Allah dalam wujud terang menghampirinya dan sekejap keraguannya pun hilang. Ia pun memutuskan untuk melepaskan segala ikatan-ikatan dengan roh jahat dan ilmu kebatinan. Namun, hal itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Dilepaskan Dari Roh-roh Jahat
Roh-roh jahat yang selama ini tinggal dan memberikan kekuatan kepada Amos mendatanginya dan mengganggu kehidupannya. Serangan demi serangan dari roh-roh jahat itu selalu ia terima, tetapi sebuah kekuatan yang maha dahsyat selalu dapat melindungi hidupnya.
Akhirnya, setelah satu tahun berlalu, Amos benar-benar bebas dari kuasa kegelapan. Kemudian, ia menikah dengan sang pujaan hati. Hubungannya dengan ayahnya kini berubah menjadi harmonis.
“Tuhan Yesuslah yang memberi saya damai sukacita, yang menguatkan saat lemah. Itu luar biasa, gak ada seorangpun yang bisa menggantikan-Nya,” ujar Amos menutup kesaksiannya ketika itu.
(Kisah ini ditayangkan 8 Juli 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian:Amos Wahyudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar