ke rawat inap khusus,
dan tidak boleh ditemani
siapa pun, tante saya
yg sedang hamil itu
memohon kepada pihak
rumah sakit supaya
saya dimasukkan ke
ruangan rawat biasa,
agar bisa ditemani pihak
keluarga yg menjaga,
tapi pihak rumah sakit
menjelaskan, bahwa
percobaan bunuh diri
bukanlah hal sepele,
dan bisa saja
penyebabnya dari
keluarga itu sendiri,
pasien bisa merasa
terancam bila ternyata
pihak yg
menemaninyalah yg
menjadi penyebab kasus
ini.
Malam itu racun sangat
menggigit badan saya,
saya mengalirkan air
mata tidak bisa tidur,
suster di rumah sakit
sudah istirahat, hanya
bolak-balik sesekali,
dalam keadaan saya
sudah tidak bisa
bergerak lagi, saya
menggigil kedinginan,
panas dingin, hanya itu
yg saya rasakan, badan
saya kaku, dan saya
tidak berani menutup
mata saya... saya takut...
takut ketika saya
menutup mata tidak akan
terbangun kembali. Padahal
awalnya saya
memang berniat mati,
tapi semua berubah
ketika saya melihat air
mata ketulusan sosok
Ibu dari tante dan nenek
saya..
Tiba-tiba saja ada
sesosok putih
bercahaya datang
mendekati saya, duduk
di samping kasur saya.
Saya yg pada saat itu
lemas mencoba
memfokuskan
pandangan saya, saya
pikir itu suster, tapi
ternyata ada dua orang
yg berada di samping
saya, hingga membuat
saya berlinangkan air
mata, yg pertama adalah
tante (kakak ayah) saya
yg sudah meninggal
tahun sebelumnya, dan
yg kedua adalah sosok
cahaya yg hangat dan
tidak bisa saya lihat
wajahnya yang saya
yakini adalah Bapa, Ia
datang dan duduk di sisi
kasur saya,
mendekatkan tangan-
Nya dan mengelus
kening saya, lalu sambil
menutupi mata saya
dengan tangan-Nya, Ia
pun berkata, "Jangan
takut, tidurlah...
pejamkan matamu, Aku
ada di sini menyayangi
dan menemanimu. " Saya
langsung merasakan
badan saya yg tadinya
panas dingin, menjadi
hangat, dan saya pun
terlelap seketika itu
juga..
Pagi-pagi saya membuka
mata saya, saya
memandang nenek dan
tante saya yg sudah
berada di kamar saya
sambil menangis, dan
saya pun berkata "Saya
masih hidup," saya yg
penasaran bertanya
kepada suster, apakah
mereka datang kemarin
malam, dan mereka
bilang terakhir mereka
mendatangi saya adalah
pada saat mengecek
infus saya dan saya
tahu bahwa saya masih
terbangun pada saat itu.
Saya tidak ingin
bertanya apa-apa lagi.
Saya tahu bahwa ini
kuasa Tuhan, saya
tidak ingin memikirkan
hal ini dengan logika
saya sebagai manusia,
tapi saya memandang ini
semua dari segi iman
saya. Setelah kejadian
ini saya pun mulai
bersaksi setiap ada
perkumpulan iman.
Masih banyak hal-hal
dan kesaksian dalam
hidup nyata di umur
saya yg masih belia ini,
mengenai keselamatan
saya dari maut, saya yg
mencoba bunuh diri,
hingga saya yg hampir
meninggal karena sakit.
Semua itu menguatkan
saya menjadi seorang
hamba Allah, saya
bahagia jika dapat
berbuah untuk Allah
melalui kesaksian,
sebagai ucapan syukur
atas kehangatan yg
saya rasakan dalam
hidup ini.
Semoga kesaksian
pertama saya membawa
berkat bagi kita semua.
Amin.
Ditulis oleh Nesya
Christina
--
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar