Orangtuanya bercerai
ketika Robin
Hasudungan masih
berumur 1,5 tahun. Hal
itu membuatnya
merasa seperti anak
yang tidak diinginkan,
apa lagi ayahnya yang
membesarkannya
mendidiknya dengan
keras.
"Ada perasaan dendam
yang menekan hati
saya. Kalau saya nanti
sukses, saya akan
suruh orang untuk pukul
dia atau bunuh dia.."
demikian tutur Robin
yang kemudian lari dari
rumah ayahnya karena
tidak tahan.
Dalam keadaan sendiri
dan tak berdaya
keputusasaan merasuk
hatinya, dengan nekat
Robin menenggak 30
butir pil, tapi kematian
tak juga
menjemputnya.
Setelah gagal bunuh diri
dan tidak lagi memiliki
uang, Robin akhirnya
memutuskan untuk
mencari ibu kandungnya
yang telah sejak kecil
meninggalkannya. Ia
menemukan ibunya di
Purwakarta, namun
disana Robin
menemukan sebuah
fakta yang
mengejutkan.
"Lama tinggal di situ,
mama tuh kawin cerai
sampai lima kali. Saya
kan ngga mau di caci
maki orang. Saya lihat
orangtua saya kaya
gitu, saya pikir lebih baik
sebatang kara saja lah.
Saya anggap kedua
orangtua saya sudah
mati."
Robin akhirnya
memutuskan untuk
pergi, mencoba mencari
keberuntungannya
sendiri. Namun saat ia
hendak pamit, sang ibu
membekalinya dengan
berbagai susuk. Berkat
susuk itu, Robin berhasil
memikat banyak
wanita dan juga
membantunya
memperlancar
bisnisnya. Tetapi suatu
saat datang sebuah
tawaran menarik dari
seorang teman.
"Udah loe jadi gigolo aja,
duitnya menggiurkan,"
demikian ujar orang
tersebut.
Setelah terjun sebagai
gigolo, demi
memuaskan para
wanita yang memakai
jasanya, Robin nekat
untuk mencoba
memperbesar alat
vitalnya kepada
seorang dukun. Usaha
Robin tidak sia-sia, para
wanita yang puas
dengan pelayanannya
dengan mudah
mengeluarkan uang
untuk memenuhi apa
yang ia inginkan. Tapi
setelah beberapa
waktu lamanya, Robin
memutuskan untuk
berhenti dari profesi itu
karena takut terkena
penyakit kelamin.
Merasa sudah tak
berdaya dan tidak
memiliki penghasilan
akhirnya Robin
mendatangi seorang
paranormal.
"Saya seperti dihipnotis,
lalu tertidur begitu saja.
Gua dimana saya
berada tiba-tiba
berubah menjadi kraton
(istana) dan banyak
bidadari-bidadarinya."
Dalam mimpi tersebut,
Robin berhubungan
intim dengan salah satu
bidadari itu. Setelah
peristiwa itu, Robin
mendapatkan imbalan
dari sang dukun, namun
dengan satu syarat,
"Tujuh turunan kamu
harus melayani bidadari
ini."
"Saya pikir, ngga usah
lah. Jadi saya tinggalkan
saja.."
Tak terima dengan
penolakan Robin, roh
jahat itu terus
mengejarnya. Bidadari
itu selalu muncul dalam
mimpi-mimpinya dan
mengganggu hidupnya.
Dalam kondisi tertekan
itu, Robin terus
tenggelam dalam
minuman keras dan
obat-obatan. Hingga
dalam suatu hari naas,
polisi menggrebek
tempat ia dan teman-
temannya sedang
mabuk-mabukan. Robin
pun harus merasakan
hidup dibalik jeruji
penjara karena
peristiwa itu. Tapi
penjara itu ia
berkenalan dengan
seorang pengedar
narkoba kelas kakap
yang membantunya
untuk menggeluti bisnis
narkoba dengan lebih
serius.
Sekeluarnya dari
penjara, Robin sukses
dalam bisnis obat
biusnya. Karena sepak
terjangnya, pihak
berwajib tidak tinggal
diam, Robin masuk
dalam Daftar Pencarian
Orang (DPO) pihak
kepolisian.
Sudah terpojok dan
tidak memiliki tempat
bersembunyi lagi, Robin
menghubungi pacarnya
untuk meminta tolong
dicarikan tempat
bersembunyi. Namun
tak disangkanya, sang
pacar malah
membawanya ke
sebuah tempat
pembinaan rohani. Apa
yang kelihatannya
sebuah kebetulan,
ternyata adalah sebuah
rencana Tuhan untuk
mengubah kehidupan
Robin.
"Beberapa bulan
mengikuti komunitas
rohani ini, saya mulai
mengerti apa itu firman
Tuhan, siapa Tuhan
Yesus. Lalu ada sebuah
perkataan yang
berbunyi, 'Sekalipun
orangtua kamu
meninggalkan kamu,
tapi Aku tetap
menerima kamu'
seperti menusuk hati
saya."
Kalimat itu marasuk
dalam hatinya, Robin
pun mulai membuka
hatinya untuk Tuhan.
Saat itulah ia
mengalami pelepasan
dan didoakan oleh
hamba-hamba Tuhan
yang menjadi
pembimbing rohani di
tempat itu.
Robin mulai melepaskan
pengampunan kepada
orangtuanya dan juga
mengakui semua dosa-
dosa yang pernah ia
lakukan. Bahkan
pertolongan Tuhan bagi
hidupnya sangat ajaib,
pihak kepolisian
menutup kasusnya
sehingga ia keluar dari
daftar pencarian orang.
Kini Robin telah
menemukan tujuan
hidupnya yang sejati di
dalam Tuhan. Ia terus
belajar bergantung
kepada Tuhan Yesus
agar karakter-
karakternya yang buruk
dapat diubahkan.
"Saya berterima kasih
kepada Tuhan, karena
Tuhanlah yang
menobatkan saya.
Kalau dengan kekuatan
saya, ngga mungkin
saya bisa jadi seperti
ini," demikian Robin
mengungkapkan
syurkurnya.(Kisah ini
ditayangkan 14 Oktober
2010 dalam acara Solusi
Life di O'Channel)
Sumber Kesaksian :
Robin Hasudungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar