Senin, 04 Oktober 2010

Berkat dari Kerusuhan

Jemmy berasal dari
keluarga yang tidak
mengenal Tuhan.
Ayahnya adalah
seorang pengusaha
sukses di Medan yang
kemudian jatuh miskin
karena ditipu
karyawannya sendiri.
Saat itu Jemmy masih
duduk di bangku kelas
dua sekolah dasar.
Kondisi ekonomi yang
sulit membuat ayah
Jemmy membawa
seluruh keluarganya ke
Jakarta. Di sana mereka
tinggal di sebuah garasi
milik teman ayah
Jemmy.
Selama bertahun-tahun
hutang melilit keluarga
Jemmy. Tinggal di
sebuah garasi menjadi
suatu pengalaman pahit
yang tak terlupakan
bagi Jemmy. Bahkan
Jemmy sendiri pun
harus bekerja keras
untuk membiayai
kuliahnya. Namun
kesulitan yang harus
Jemmy hadapi di dalam
keluarganya tidak
membuatnya menjadi
mundur, melainkan
membuat Jemmy
mempunyai satu tekad
untuk keluar dari
masalah ekonomi itu.
Pada tahun 1984
Jemmy menikah dengan
Ninawati. Setelah 10
tahun, kerja keras
Jemmy dan Ninawati
terbayar. Usaha Chic's
Music yang mereka
rintis mulai
berkembang. Bertahun-
tahun Jemmy berjuang
untuk lepas dari
lingkaran kemiskinan.
Saat usaha mulai
berkembang, sebuah
kerusuhan mengancam
usahanya.
Sabtu, 27 Juli 1996
Ketakutan melanda
kota Jakarta. Konflik
kekuasaan terhadap
dua kubu politik pecah.
Korban pun berjatuhan.
Tak sedikit dari mereka
adalah warga sipil.
Jemmy Suhadi adalah
salah satu di antaranya.
Beberapa hari
sebelummya Jemmy
memang sudah
mendengar akan ada
penyerangan ke kantor
PDI, kantor yang hanya
berjarak 1 km dari toko
alat musik Jemmy. Tapi
Jemmy hanya
menanggapinya dengan
biasa karena ia tidak
menyangka kalau
keadaannya akan
separah itu karena
memang belum pernah
terjadi kerusuhan
apalagi sampai terjadi
peristiwa pembakaran.
Pada saat itu toko
Jemmy sedang
mendapat order yang
banyak karena
sebagaimana lazimnya
setiap tahun, menjelang
tanggal 17 Agustus,
pembeli di toko Jemmy
pasti sangat ramai
dikunjungi orang.
Biasanya mereka
membutuhkan alat
band maupun sound
system yang akan
dipakai di perayaan-
perayaan 17-an. Waktu
itu Jemmy juga
mendapat order yang
besar sehingga pada
waktu kejadian, Jemmy
sedang mengumpulkan
barang-barang yang
akan ia kirim ke
pembelinya.
Pukul 1 siang Jemmy
sudah mulai menyuruh
sebagian karyawannya
pulang terutama
wanita sampai tinggal
sembilan orang yang
masih bekerja di toko
itu. Pukul 5 sore, massa
mulai berpencar. Mereka
mulai bergerak ke arah
pertokoan. Dengan
membabi buta mereka
mulai merusak
beberapa bangunan.
Karyawan Jemmy pun
mulai panik. Ditambah
lagi keadaan yang gelap
gulita karena lampu
sudah mati sejak pukul
4 sore. Massa sudah
sangat banyak dan
bergerak semakin
dekat ke toko Jemmy.
Dengan cepat Jemmy
menyuruh
karyawannya untuk
menutup pintu besi
tokonya dan segera
mencari tempat
perlindungan. Ruko di
sebelah toko Jemmy
pun sudah dijarah.
Keadaan sudah semakin
gawat.
Jam 5 sore massa
sudah membakar toko
di ujung jalan,
sederetan dengan toko
Jemmy. Pada waktu itu
Jemmy dan seluruh
karyawannya sudah
tidak dapat berbuat
apa-apa lagi. Dengan
penuh ketakutan dan
kepanikan, Jemmy
bersembunyi di dalam
ruko yang gelap total
karena lampu yang
sudah padam. Mereka
hanya dapat
mendengar teriakan
massa yang histeris,
"Bakar!! Bakar!! Bunuh!!
Bongkar!!". Teriakan-
teriakan itu semakin
membuat Jemmy dan
seluruh karyawannya
ketakutan. Stress pun
melanda mereka karena
mereka sudah tidak
tahu lagi apa yang
seharusnya mereka
perbuat.
Amukan massa di
depan toko Jemmy pun
terdengar semakin
tidak terkendali. Malam
kian mencekam saat
massa mulai
menerobos masuk ke
dalam toko. Hati Jemmy
tergerak untuk berdoa.
"Saya hanya minta satu
hal kepada Tuhan,
Jangan sampai satu pun
di antara kami yang
mati."
Tiba-tiba Jemmy
seperti mendapatkan
suatu hikmat. Dengan
segera ia meminta
seluruh karyawannya
untuk naik ke atap dan
berusaha untuk keluar
dari plafon. Tepat pada
saatnya mereka semua
dapat keluar dari toko
tanpa kekurangan
sesuatu apapun karena
kira-kira pada pukul 8
malam, toko Jemmy
sdah dijebol, habis
dijarah dan dibakar
orang.
Sabtu kelabu, 27 Juli
1996, usaha dan seluruh
impian Jemmy habis
dijarah dan dibakar
massa. Yang tersisa
hanyalah hutang,
kesedihan dan trauma
yang mendalam.
Akankah pengalaman
pahitnya di masa kecil
akan kembali terulang?
Bangkit Dari
Keterpurukan
Secara jujur Jemmy
mengakui kalau ia tidak
dapat menerima
keadaan itu. Selama
tujuh tahun Jemmy
merintis usaha dari nol,
dan hanya dalam satu
malam semuanya habis
lenyap begitu saja.
Jemmy mengalami
kerugian kurang lebih 1
milyar akibat kerusuhan
itu. Sekalipun ia harus
menjual seluruh harta
miliknya, tidak akan
cukup untuk melunasi
hutangnya. Jemmy
benar-benar tidak
percaya dengan
kejadian yang
menimpanya saat itu.
Ia tidak dapat
mempercayai bahwa
hal itu dapat terjadi
atas hidupnya.
Selama satu bulan
sesudah peristiwa itu,
Jemmy terlihat seperti
orang yang bingung.
Tidak banyak bicara dan
sepertinya untuk
berdoa pun Jemmy
sudah tidak mampu lagi.
Jemmy benar-benar
sudah kehilangan
semangat hidupnya.
Tapi Jemmy patut
bersyukur karena
memiliki istri yang luar
biasa. Ninawati
senantiasa
menguatkan Jemmy
dan tak pernah berhenti
berdoa untuknya.
Sampai pada suatu hari
Jemmy menerima satu
firman Tuhan dari 1
Petrus 1:6-7 yang
menyadarkan Jemmy
bahwa dirinya begitu
berharga di mata
Tuhan. Karena kalau
Tuhan tidak sayang
kepadanya, ia pasti
akan mati terbakar juga
pada saat kerusuhan
itu. Hal itulah yang
membuat Jemmy
bangkit kembali.
Setelah berdoa, Tuhan
memberikan kekuatan
kepada Jemmy dan
Jemmy benar-benar
merasakan penyertaan
Tuhan saat ia menemui
para suppliernya.
Dengan terus terang
Jemmy mengatakan
kalau dirinya saat ini
terlibat hutang yang
sangat besar. Namun
apa yang Jemmy
takutkan ternyata
tidak terjadi. Para
suppliernya tidak
menuntutnya untuk
segera melunasi
hutangnya namun
justru membuka
tangan dan berniat
membantu Jemmy
untuk kembali bangkit
di dalam usahanya.
Jemmy sangat yakin
dan percaya semua ini
hanya karena
perkenanan Tuhan di
dalam hidupnya.
Hal yang luar biasa pun
terjadi. Hanya dalam
waktu empat bulan,
Jemmy telah
mempunyai tempat
usaha yang baru. Toko
musik baru yang jauh
lebih besar, lebih
mewah dan isinya lebih
lengkap daripada
sebelum kejadian.
Hutang Jemmy yang
nilainya sekitar 500 juta
pun dapat dilunasinya
dalam waktu kurang
dari tiga tahun.
Peristiwa kerusuhan itu
ternyata bukanlah
menjadi akhir dari Chic's
Music, melainkan
menjadi titik awal
usaha Jemmy yang
semakin berkembang
lebih maju lagi.
"Hal yang Tuhan
ajarkan kepada saya
adalah apa yang tidak
mungkin bagi manusia,
tapi bagi DIA tidak ada
yang mustahil. Tuhan
mengubahkan yang
tadinya tidak bisa
menjadi bisa. Saya jauh
lebih dekat dengan
Tuhan dan merasakan
kalau saya ini begitu
disayang oleh DIA.
Kebaikan Tuhan itu luar
biasa, tidak pernah
melupakan saya. Saya
benar-benar merasakan
luar biasanya
penyertaan DIA di
dalam hidup saya," ujar
Jemmy menutup
kesaksiannya. (Kisah ini
sudah ditayangkan 17
Desember 2007 dalam
acara Solusi di SCTV).
Sumber Kesaksian :
Jemmy Suhadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar