Selasa, 31 Agustus 2010

God's Miracles - Kisah Lahir Baruku, Based On True Story

Aku anak kedua dari dua
bersaudara. Tapi anak
terbadung dalam keluarga.
Padahal semasa kecil, aku
sudah diarahkan untuk
menjadi seorang kristen oleh
papaku. Papaku lah yang
mengantarkanku ke sekolah
minggu dengan rajinnya tiap
hari Minggu. Tapi apa yang
diharapkan papaku, tidak
sesuai dengan rencananya.
Aku tumbuh menjadi anak
badung. Sangat, sangat
nakal...
Walau aku bisa membedakan
yang baik dan salah, yang
benar dan yang enggak, tapi
aku nggak mau tahu. Semakin
aku ditekan, semakin timbul
rasa berontakku. Kelas 6 SD,
aku sudah tertangkap
tangan sedang mengutil di
sebuah toko. Hal itu membuat
keluargaku malu mentah-
mentah. Entah sudah berapa
kali aku mencoreng citra baik
keluarga dan diriku sendiri.
Kebadungan yang kulakukan
memang membikin orang
gemas. Keluarga-keluarga
dari mamaku sudah
mengecap aku anak bohelo
atau apalah nggak tahu.
Tetapi aku bukannya
memperbaiki citraku sendiri,
melainkan membikin semakin
hancur citraku. Di SMP,
jangan tanya... Hampir tiap
hari aku disetrap. Dan
bagiku, merupakan suatu
kebanggaan sendiri. Padahal
SMP itu juga SMP kristen 7,
dimana aku sudah diarahkan
oleh papaku agar jadi anak
yang benar. Benar-benar
rusak ya ? Tuhan masih
sabar menunggu...
Selulus SMP, lebih gila lagi.
Masuk STM, kerjanya tiap
hari berantem. Duel satu
lawan satu dengan teman
sekelas. Bagiku, itu juga
kebanggan tersendiri. Itu
juga sekolah STM Kristen
loh... Hari Minggu sih, ke
gereja, tapi itu cuma selingan
aja. Kelakuan sih sama aja,
malah tambah rusak.
Berulang kali papa dan mama
menasihati, tapi masuk
kuping kanan keluar kuping
kiri saja. Tuhan juga masih
sabar menunggu...
Apalagi setelah aku dibelikan
motor, wah, tambah kacau
deh. Jadi raja jalanan ! Selip
kanan, selip kiri ! Mobil
kuselap selip. Dan mobil itu
paling kubenci,soalnya bikin
jalanan macet saja ! Coba
kalau motor semua ya ?
Selain itu, aku juga memiliki
rasa iri pada orang yang
berpunya mobil ! Jadi kalau
ada pengemudi mobil yang
salah sedikit saja. Misalnya
nggak sengaja mengambil
jalan,
langsung kutendang pintu
mobilnya atau kutendang
kaca spionnya ! Nggak tahu
deh udah berapa kali
kulakukan hal itu. Tapi
Tuhan masih tetap sabar
menunggu...
Tuhan berulang kali ingin
aku balik dan kembali
kepadaNya, tapi aku nggak
mau dengar ! Walau sudah
dibaptis, aku hanya
menganggap pembaptisan
diriku hanya formalitas saja.
Aku belum juga lahir baru.
Padahal Tuhan ingin aku
lahir baru... Dia tidak seorang
pun binasa, termasuk aku.
Hingga sebuah peristiwa
yang benar-benar
mencengangkan dan mujizat
Tuhan yang terjadi, membuat
aku bertobat.....
Kejadian ini terjadi bulan
Januari 1998, waktu itu aku
sudah bekerja di
perusahaan Sunter.
Sekarang perusahaan itu
bangkrut, kini menjadi Toko
Rabat Alfa. Jam 5 sore, aku
siap-siap pulang, karena
sudah ngantuk sekali. Tiba-
tiba atasanku meminta
pertolonganku, membantu dia
menginput data yang harus
dimasukkan. Hingga hari
sudah malam... sekitar jam
1/2 8 malam, ia menyuruhku
pulang saja, tapi aku masih
tanggung, jadinya pekerjaan
itu kukerjakan hingga 1/2 9
malam.
Pulang dari kantor, tidak ada
firasat apa-apa. Seperti
biasanya, aku mengendarai
sepeda motor Honda Astrea
ini menyusuri jalan Sunter.
Dan terjadi tabrakan, antara
motorku dengan motor RX
King, kalau tidak salah.
Aku tidak tahu kecelakaan itu
tepatnya terjadi di jalan
Sunter yang mana, soalnya
terlalu kencang tabrakan
antara motorku dengan
motor orang itu. Dan aku
tidak tahu kenapa bisa
tabrakan, mungkin kurasa
kepalaku mengalami gegar
otak ringan. Mungkin ada 3
sebab kemungkinan :
1. Aku terlalu kencang,
seperti biasanya aku selalu
ngebut.
2. Aku ketiduran, soalnya
malam itu aku benar-benar
ngantuk sekali.
3. Pikiranku sedang
melayang-layang, soalnya
kalau aku naik motor, suka
sekali memikirkan hal lain,
tidak berkonsentrasi pada
jalanan.
Lalu orang-orang
menolongku dan aku kembali
melanjutkan perjalanan.
Hingga, sekitar jam 3 malam,
aku terbangun dari tidurku.
Aku kaget sekali. Sebab,
kejadian tadi kukira hanya
mimpi saja ! Tapi kok ini
badan masih terasa sakit,
kakiku juga, sebab
berdarah, tapi untunglah
tidak ada yang patah.
Kepalaku berdarah sedikit.
Aku buru-buru turun ke
bawah. Aku lihat motorku. Ya
ampun... Parah bener boooo...
Sampai sekarang ada cacat
di kakiku bekas tabrakan
waktu itu.
Lampu depannya pecah, jadi
aku percaya waktu itu, tidak
ada penerangan ketika aku
mengemudikan motorku. Rem
tangan tidak berfungsi sebab
pegangan rem tangan
mengalami kerusakan parah.
Rem kaki juga parah, sebab
foot stepnya mengalami
pembengkokan, sehingga
mustahil rem kaki bisa
digunakan. Aku
membangunkan mamaku. Aku
tanya apa tadi aku
tabrakan ? Mamaku jawab
iya...
Lalu aku tanya siapa yang
mengantarkanku pulang ?
Mamaku menerangkan bahwa
aku pulang ya naik motor
sendiri, tidak ada yang
mengantarkan.
Aku tersentak, ternyata
Tuhan menolongku dan
mengantarkanku pulang. Aku
mengingat-ingat kejadian
tadi. Hanya sekilas-sekilas
saja yang bisa kuingat.
Dalam perjalanan pulang
sehabis tabrakan itu, aku
berteriak-teriak sambil
menangis kepada Tuhan,
"Tuhan tolong ogut ! Ogut
nggak tahu jalan pulang !"
Dan aku mengendarai motor
itu seperti orang tertidur
saja.
Coba kalian bayangkan,
bagaimana dalam keadaan
tanpa lampu penerangan,
dan lebih-lebih tanpa rem,
tidak tahu lagi harus kemana
jalan pulangnya, aku bisa
sampai di rumah mengendarai
motorku sendirian dengan
selamat.
Dari kejadian tadi, aku
sadar, bahwa selama ini aku
telah berulang kali menyakiti
Tuhan. Tapi Dia sungguh
baik. KasihNya sabar... Ia
tetap saja menungguku.
Walau harus menegurku
dengan kecelakaan yang
hebat ini, tapi Dia
menunjukkan keajaibanNya,
menolongku selamat dari
kecelakaan ini. Oh Tuhan...
maafkan aku, selama ini
menyakiti hatiMu.
Semenjak kejadian itu, aku
mulai bermotifasi melayani
Tuhan. Lagu-lagu rohani
juga secara gampang dengan
bantuan Roh Kudus tentunya,
aku karang buat Dia. Komik
rohani kubuat untukNya...
Aku ingin semua talenta yang
ada pada diriku dipakai buat
Tuhan. Aku ingin melayani Dia
sepenuh hati.
Tapi apa cukup sampai
segitu saja ?...
Tidak,... ternyata masih
banyak hambatan.
Saudara-saudara mamaku
masih saja mencap aku anak
boheloh. Memang susah
menghapus kekotoran dosa
yang telah kulakukan. Tapi
seiring perubahan sikapku,
mereka kini bisa melihat aku
telah berubah. Dan aku juga
kadang sedih, karya-
karyaku sering dituding
untuk pujaan sendiri,
mencuri kemuliaan Tuhan.
Tapi sungguh, biar saja
dunia melihat, tapi Tuhan
tahu kesungguhan hatiku
menggunakan semua
talentaku untuk
kemuliaanNya.
Aku kini banyak belajar,
apalagi setelah masuk dalam
KTB (Kelompok Tumbuh
Bersama). Kuanjurkan kalian
tidak sekedar ke gereja saja
hari Minggu, tapi juga masuk
dalam kelompok-kelompok
seperti itu. Dari situ, kita
belajar untuk dibentuk dan
dibina bersama-sama
mengenal Firman Tuhan.
Dan dari kesaksian
berbentuk cerpen ini, aku
ingin kalian dapat melihat
kemuliaan Tuhan yang
besar, selain itu, Kasih
Tuhan itu sabar menunggu
agar kita segera balik
kepadaNya. Bagi yang masih
keras kepala, seperti diriku
sebelum lahir baru itu,
jangan sampai Tuhan
memakai cara yang keras
dan sakit untuk
mengingatkanmu. Lebih baik
engkau balik segera...
So....., segini dulu
kesaksianku. Semoga
menjadi berkat dan hikmah
bagi kalian yang
membacanya. Terpujilah
Tuhan atas karyaNya2x
yang indah ! Whatta a God's
Miracles !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar