Selasa, 10 Agustus 2010

Kasih Tuhan Membuatku Mengampuni


Setelah menikah tak setetespun kebahagiaan yang ia rasakan. Ia melalui hari-harinya bersama seorang suami yang kejam dan otoriter. Hanya penderitaan dan caci maki yang ia terima. Hanya karena salah masak, ia menerima tamparan dari suaminya. Ia tidak bisa melampiaskan amarahnya pada suaminya karena suaminya akan lebih marah. Ia hanya bisa memendamnya dalam hati.

Ditengah dirinya yang merasa teraniaya, ia harus tetap melayani suaminya walaupun bukan berdasarkan rasa cinta. Suaminya selalu memukul. Tetapi sesakit apapun ia tidak menjerit, ia hanya menangis. Karena ia malu bila didengar tetangga. Pernah suatu hari ia dicambuk memakai ikat pinggang karena tidak mau melayani suaminya. Badannya memar dan tidak dapat bergerak karena terlalu sakit.

Semakin lama kebiadaban suaminya semakin nampak. Hanya karena ia tidak sempat membersihkan kertas-kertas yang menjadi mainan anak-anaknya, ia dimarahi suaminya. Suaminya menyuruhnya memakan semua kertas-kertasnya, dan menodongkan golok ke leher Yun In. Yun In pasrah. Akhirnya suaminya tidak jadi membacoknya.

Bukan hanya Yun In, tetapi anak-anaknya pun menjadi korban kekejaman ayahnya. Pada suatu hari mereka sekeluarga ingin pergi makan malam bersama keluar, Ay chen, salah satu dari anaknya tidak ikut. Lalu akhirnya Ay Chen tinggal dirumah. Pada saat mereka pulang Ay Chen terlalu lama membukakan pintu. Akhirnya Ay Chen ditampar dan di bilang pelacur.

Walaupun ia mengalami banyak tekanan, cacian, makian dan perlakuan kasar ia tetap sabar dan tidak pernah menyesal akan pernikahannya sejak tahun 1970 Itu. Hal yang paling menyakitkan adalah karena ternyata suaminya telah menikahi perempuan lain di Batam dan berniat membawa istri barunya itu tinggal bersama-sama dengan mereka. Yun In tidak setuju dan meminta cerai. Karena suaminya tidak ingin menceraikan, akhirnya suaminya tidak jadi membawa istri barunya itu.

Karena kesulitan keuangan suaminya menyuruh Yun In untuk bekerja di Kali Jodo sebagai pelacur. Yun In tidak setuju, akhirnya ia pun mendapat pukulan dari suaminya. Setelah itu ia mulai menyadari bahwa ia terlalu tersiksa dengan perlakuan suaminya. Ia juga akhirnya harus mengurus anak dari istri baru suaminya.

Akhirnya pada suatu hari kondisi kesehatan suaminya mengalami penurunan. Karena kebenciannya Yun In mengusir suaminya dan mengungkapkan kemarahannya bahwa ia tidak akan pernah memaafkan suaminya bahkan sampai liang kubur.

Suami Yun In tinggal dipinggir jalan sampai pada suatu saat kondisinya semakin lemah. Akhirnya Yun In membawa suaminya pulang. Pada saat dirumah, mereka mendapatkan kunjungan dari teman-temannya. Itulah sat pertama kalinya suami Yun In mengucapkan kata maaf karena telah menyiksa dan memukul Yun In. merekapun didoakan. Walaupun kaget, Yun In merasa iba dan bisa mengucapkan kata pengampunan, tetapi masih menyimpan benci dalam hati.

Ditengah kebencian yang belum padam, anak-anak Yun In tetap berusaha untuk berada disamping ayah mereka yang semakin kritis. Mereka berdoa supaya Tuhan mengampuni kesalahan papa mereka.

Sepeninggal sang suami, Yun In dan anak-anaknya belum sepenuhnya memaafkan sang ayah. Pada kesempatan yang berbeda terjadi sesuatu yang luar biasa dalam hidup keluarga Yun In. Yun In berdoa untuk dipulihkan dan mengampuni suaminya. Setelah itu Yun In merasakan damai sejahtera yang luar biasa. Ay Chen, sang anak berdoa untuk bisa mengampuni ayahnya. Dan dalam doanya ia melihat ayahnya menangis, lalu setelah ia melepaskan pegampunan, ia melihat ayahnya tersenyum.

"Seandainya papa saya masih bisa denger, saya ingin bilang, saya juga sayang sama dia." Kata Ay Chen sambil menangis

Akhirnya Yun In dan keluarganya dapat merasakan kebahagiaan yang sempurna. Karena mereka telah mengampuni.

"Arti Yesus buat saya adalah segala-galanya, karena Dia saya ada damai sukacita, karena Dia, saya bisa hidup seperti ini didunia ini." Ungkap Yun In dengan penuh sukacita.

Sang anak yang ditinggal ibu kandungnya pun mengungkapkan isi hatinya bahwa kerinduannya adalah ingin bertemu dengan keluarga kandungnya. (Kisah ini ditayangkan pada 10 Agustus 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
sumber kesaksian:
Li Yun In

--
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar