Jumat, 27 Agustus 2010

Kesaksian Afshin (iran)

Aku lahir di bagian Selatan
Iran, di kota bernama
Abadan, dari keluarga
Muslim Shiah. Kakekku
adalah seorang imam, dan
dia punya 19 anak, dan 84
cucu. Dia tentunya harus
memilih penggantinya
untuk mengajar Islam
bagi generasi penerus.
Beberapa kali aku
mengalami kecelakaan di
mana aku seharusnya
mati terbunuh, tapi aku
selamat. Setiap kali
kecelakaan hampir terjadi
padaku, aku selalu melihat
siluet bayangan manusia.
Aku menyampaikan ini
pada banyak orang secara
terbuka. Kakekku mengira
jiwa-jiwa para pemimpin
Islam terdahulu menjaga
nyawa anak ini. Lalu kakek
memberi perhatian penuh
padaku dan mengajarkan
semua hal tentang Islam.
Aku lalu bergabung
dengan Hezbollah dan
menjadi tentara selama
tiga tahun. Aku juga
mempelajari Qur 'an
dengan rajinnya. Kakekku
juga berpesan agar aku
mengajarkan Islam pada
kaum Kristen yang
tersesat. Aku juga
diharapkan untuk menjadi
pemimpin spiritual
keluarga kami di luar Iran.
Aku ditangkap di Malaysia
sewaktu membawa 30
passport palsu. Aku lalu
dipenjara. Di penjara, aku
lalu mulai mengajar
tentang Islam dan
memberitahu apa yang
Muslim wajib lakukan
terhadap Allah. Aku
lakukan ini setiap hari, dan
tentunya sholat lima kali
sehari. Muslim Shia sholat
tiga kali sehari, tapi karena
aku ingin lebih dekat ke
Allah, maka aku lakukan
sholat lima waktu. Lalu di
malam hari aku juga
melakukan sholat
tambahan.
Aku terbiasa membaca
Qur 'an dari awal sampai
akhir, dan ini kulakukan
sekali setiap 10 hari. Dari
Islam, aku pun punya
kekuatan ghaib
memanggil para jin.
Dalam Islam, aku boleh
bicara dengan mereka,
bahkan tertulis bahwa
Nabi Muhammad juga
bicara pada para jin. Aku
mampu berhubungan
dengan para jin dan
mendapat kekuatan dari
mereka. Aku bisa
mengucapkan doa-doa
bagi banyak orang. Jika
ada yang disakiti, maka
orang ini lalu datang
padaku dan memintaku
mengguna-guna orang
yang menyakitinya.
Seketika orang tersebut
akan sakit dan mendapat
kecelakaan. Sambil
menutup mata, aku bisa
memberitahu apa yang
dilakukan orang itu di
tempat lain. Semua ini
membuatku ingin lebih
sakti lagi. Karena itu, aku
semedi lebih banyak lagi
sambil melafalkan Qur 'an.
Suatu malam, aku sedang
semedi sambil melafalkan
ayat2 Qur 'an. Ada ayat2
Qur'an yang bisa kau
ucapkan berulangkali dan
ayat-ayat ini tidak
bermakna apapun, dan
menjadi rahasia Qur 'an.
Saat itu seekor jin masuk
ruangan dan dia jauh lebih
berkuasa daripada diriku.
Aku sangat takut.
Kugunakan semua senjata
yang kudapat dari Islam,
seperti misalnya: dalam
nama Allah kuperintahkan
kau pergi, Setan aku usir
kamu, dll. Kugunakan
semuanya, tapi tidak ada
yang mempan. Saat itu
aku sangat butuh
pertolongan, karena
rasanya jin itu mencekikku
untuk mengambil
nyawaku. Rasanya seperti
sekarat hampir mati.
Afshin
Aku menjerit: 'Tuhan,
tolong aku!!'
Seketika itu juga aku
mendengar
suara: 'Mintalah sejelas
seperti kau mendengar
suaraku, katakan: dalam
nama Tuhan Yesus. '
Pada saat itu aku benar-
benar tidak berpikir lagi
sedetik pun. Rasanya
seperti sedang tenggelam,
dan seseorang
melemparkan tali padamu.
Kau tidak akan
mempersoalkan apa
warna tali dan akan
dengan cepat merenggut
tali itu. Itulah yang lalu
kulalukan.
Kukatakan: 'Yesus, jika Kau
memang benar,
tunjukkanlah DiriMu.
Sampai hari ini aku tidak
tahu mengapa kukatakan
hal itu. Mengapa aku tidak
mengatakan: 'Yesus, tolong
aku' . Aku tidak tahu
mengapa, tapi begitulah
yang kuucapkan. Sebelum
aku selesai mengucapkan
kalimat itu, semuanya
tiba-tiba kembali normal
lagi. Ini bukanlah kejadian
di mana aku beralih iman.
Ini adalah saat dimulainya
kebingunganku.
Mengapa Yesus
menolong seorang
Muslim?
Aku telah melakukan
semua yang aku mampu
lakukan untuk menjadi
Muslim sejati. Aku telah
berjuang di jalan Allah,
dengan berani mati syahid
berjalan di daerah
beranjau. Pemerintah Iran
merekrut Muslim yang
mau bergabung dengan
Fadayi atau orang yang
berkorban nyawa seperti
yang dinyatakan Qur'an.
Aku juga ikut melakukan
hukum gantung bagi para
pidana. Aku telah
melakukan segala hal yang
kukira harus kulakukan
melawan para kafir, Dan
juga segala hal yang bisa
dan harus kulakukan
untuk menyampaikan
keterangan tentang Allah
kepada siapapun. Tapi aku
tahu bahwa ada sesuatu
yang salah. Ini bukan
karena aku merasa ragu
akan Allah atau akan
Islam. Aku sangat percaya
tapi aku tidak tahu apa
makna kejadian itu. Aku
sangat bingung dan lalu
aku mencoba
melupakannya. Tapi
pertanyaan mengapa
Yesus menolong seorang
Muslim tetap muncul
dalam benakku. Aku
percaya pada Muhammad
sebagai nabi terakhir. Jika
Islam agama yang
sempurna, maka
mengapa Yesus
menolong aku?
Aku merasa bingung
selama dua minggu
Lalu aku mengambil
keputusan untuk berdoa
dan puasa dan langsung
bertanya pada Tuhan
untuk menunjukkan jalan
yang benar. Aku ingat
ayat-ayat Qur'an yang
menyatakan ada banyak
jalan menuju Allah. Tidak
peduli dari sisi gunung
mana kau mulai mendaki,
akhirnya kau tetap akan
tiba di puncak gunung.
Kupikir mungkin inilah
Tuhan yang sebenarnya.
Atau mungkin juga Tuhan
punya jalan tertentu
bagiku dan Dia ingin aku
mengikuti jalan itu. Kupikir
aku tidak akan pernah tahu
jawabannya, maka
sebaiknya aku bertanya
langsung padaNya. Lalu
aku berdoa dan puasa.
Dari lubuk hatiku yang
terdalam, dengan segala
kekuatanku, aku bertanya,
' Tuhan, apakah yang Kau
inginkan dariku?' Jalan
apakah yang Kau ingin aku
ikuti?
Selama dua minggu, aku
duduk di tempat yang
sama. Aku berdoa dan
berpuasa sebanyak-
banyaknya. Aku jatuh
tertidur di tempat itu, dan
begitu aku bangun maka
aku melanjutkan doa dan
puasa terus-menerus
pada Tuhan. Aku ingin
tahu apa yang diinginkan
Tuhan dariku. Setelah dua
minggu berlalu, aku tetap
tidak mendapatkan
jawaban. Aku sangat
kesal.
Afshin
Aku bertanya, 'Apaan sih
semuanya ini? Omong
kosong belaka! Aku tidak
akan pernah tahu apa
yang Kau inginkan dariku.
Aku bahkan tidak tahu
apakah Tuhan itu benar-
benar ada. Aku telah
membuang hidup dan
waktuku sia-sia untuk
melakukan hal-hal yang
menyenangkan Allah, dan
sekarang Dia membuat
aku kebingungan.'
Jika Allah itu memang
Maha Besar dan tahu hati
orang, maka Dia tentunya
tahu bahwa aku
mencintaiNya. Tidak ada
masalah jika aku
memanggilNya dengan
nama apapun, sebab Dia
tahu dalam hatiku aku
mencintainya. Dan jika ini
jadi masalah, maka aku
bertanya padaNya selama
dua minggu melalui doa
dan puasa, tapi tidak ada
jawaban apapun. Masa
bodohlah! Aku akan
berbuat sekehendak hatiku
saja. Aku akan jalani
jalanku sendiri. Aku akan
lakukan hal yang
menyenangkan diriku. Di
saat itu juga aku
merasakan kekuasaan
Tuhan menimpaku. Dalam
Islam, dosa terbesar yang
tak terampunkan adalah
meragukan Allah,
ajaranNya, NabiNya … dan
aku telah melakukan hal
ini. Dalam Islam, kau
diajari bahwa Allah tidak
pernah mengunjungi
manusia. Aku tahu bahwa
meskipun dalam Islam,
aku telah melakukan dosa
tak terampunkan, Tuhan
sekarang berada di
kamarku. Aku berhadapan
langsung dengan
kesucianNya. Semua ini
terjadi dalam waktu yang
bersamaan. Kesucian
Tuhan menyebabkan aku
merasakan besarnya
dosaku.
Aku tahu, karena Tuhan
Maha Adil, maka Dia harus
membunuhku dan
melenyapkan aku dari
muka bumi karena aku
sangat penuh dosa. Aku
menangis karena aku
benar-benar tidak mau
mati. Tapi aku tahu aku
tidak berdaya. Dia begitu
suci, sedangkan aku
begitu keji. Karena itu aku
lari ke ujung ruangan, aku
angkat tanganku menutupi
kepalaku dan aku
menangis, 'Tuhan, ampuni
aku, ampuni aku, ampuni
aku, ampuni aku.. '
Saat aku menangis, aku
merasakan sentuhan pada
pundakku dan suara, 'Aku
mengampunimu.' Di saat
kalimat itu diucapkan, aku
merasakan secara
jasmaniah merasakan
pengampunan. Aku tidak
mengerti.
Kita sering
berkata, 'Bismillah al
rahman al rahim, dalam
nama Tuhan yang Maha
Pengampun dan
Penyayang ' tapi kita tidak
pernah tahu apakah diri
kita benar-benar diampuni
sampai di hari Kiamat.
Inilah sebabnya tiada satu
pun ayat Qur 'an yang
menyatakan Muhammad
ada di surga. Sama seperti
orang lain, dia pun harus
menunggu sampai hari
Kiamat. Di saat itu, semua
orang akan dihakimi. Jadi,
siapakah Tuhan ini yang
mengatakan, 'Aku
mengampunimu'? Aku
benar-benar merasa
diampuni saat ini.
Aku bertanya
padaNya, 'Siapakah
kamu?' Dia berkata, 'Aku
adalah Jalan, Kebenaran,
dan Hidup. '
Di saat aku mendengar itu,
aku tahu kalimat ini
sungguh penting, tapi aku
tidak tahu sama sekali apa
artinya itu. Aku tetap tidak
tahu siapakah Tuhan ini.
Maka aku bertanya
padaNya, 'Siapakah
namaMu?' Dia
menjawab, 'Yesus Kristus,
Tuhan yang Hidup.'
Di saat Dia mengucapkan
kata-kata itu, rasanya
setiap tulang dalam
tubuhku diambil ke luar.
Aku tersungkur ke lantai.
Aku mulai menangis
tersedu-sedu di hadapan
Tuhan.
Delapan belas tahun telah
berlalu, tapi aku tidak
pernah lupa KasihNya,
PengampunanNya. Aku
tidak pernah lupa apa
yang terjadi pada diriku
hari itu. Aku diampuni.
Aku merasakannya. Aku
menangis karena
bertahun-tahun aku
berusaha menyenangkan
Tuhan, tapi itu semua sia-
sia. Aku berdoa pada
Tuhan, tapi aku tidak
mendapatkan apa-apa.
Aku merasa sangat tertipu
karena mereka
mengatakan inilah Tuhan,
mereka katakan padaku
untuk bunuh orang di
jalan Allah. Tapi kemudian
Tuhan
mengatakan, 'Kasihilah
orang di jalanKu,
maafkanlah orang di
jalanKu. '
Aku sungguh yakin, ya
inilah Tuhan. Tuhan
mengajarkan kasih,
pengampunan. Aku
menangis selama dua
jam. Aku bersujud di
hadapan kakinya. Dia lalu
berkata, 'Tengok ke atas.'
Aku lalu mengengok ke
atas dan menyaksikan
penglihatan bagaikan di
layar TV dan di situ
tampak orang-orang dari
berbagai usia dan negara.
Pada setiap orang yang
kulihat, aku bisa
mengetahui setiap dosa
yang mereka lakukan.
Semua itu sungguh luar
biasa bagiku.
Kukatakan pada
Tuhan, 'Tuhan, aku hidup
diantara orang-orang ini.
Semua orang ini adalah
orang-orang berdosa. '
Tuhan
berkata, 'Bagaimanakah
mudahnya bagiKu untuk
mengampunimu ?'
Kujawab, 'Sangat mudah.
Dalam bahasa Parsi, kami
mengatakan 'semudah
minum air'.'
Setelah mengucapkan itu,
aku berkata, 'Tidak, tidak.
Bahkan lebih mudah
daripada minum air.'
Dia berkata, 'Semudah aku
mengampunimu, aku pun
dapat mengampuni
mereka. Siapakah yang
akan memberitahu
mereka ?'
Aku berkata, 'Kirim aku,
Tuhan.'
Dia menjawab, 'Pergilah.'
Begitulah kisahnya
bagaimana aku menjadi
orang Kristen. Lalu aku
berdoa, Tuhan, mohon
kirim aku Alkitab … Injil.
Seseorang datang dari
ruangan lain dan
menyerahkan buku
padaku dan berkata, 'Inilah
yang kau minta.'
Aku menguasai bahasa
Urdu dan Hindi, sehingga
aku tahu buku itu adalah
Alkitab. Aku berkata pada
Tuhan, 'Ya Tuhan, aku
berdoa malam lalu, dan
sekarang pagi ini kau beri
yang kuminta. Kau
sungguh hebat. Benar-
benar Tuhan yang Maha
Kuasa. Kau memberikan
apa yang kubutuhkan
dengan cepatnya. ' Dialah
Firman Tuhan yang
Hidup '.
Aku membagi kesaksianku
agar orang-orang
mendengar tentang Tuhan
yang Maha Kuasa ini. Aku
tidak berharap siapapun
jadi Kristen hanya karena
kesaksianku. Kesaksianku
ini hanya berguna bagi
diriku saja. Aku ingin
orang-orang mengerti: Ini
adalah kisah tentang
Tuhan yang Maha Kuasa,
yang Maha Mampu, yang
menyelidiki setiap hati
yang rindu untuk
mencari . Inilah Tuhan
yang mengasihi seluruh
umat manusia dengan
segala kekuatan dan
kekuasaanNya. Jika ada
yang mendengar
kesaksianku saat ini, aku
ingin mereka berkata,
' Baiklah, Tuhan Surgawi,
pencipta segalanya, jika
kesaksian ini benar, aku
juga ingin
mendapatkannya. ' Aku
jamin bahwa Tuhan yang
Maha Kuasa yang datang,
menyentuh, dan
mengubah hidupku, yang
mengampuni dosaku
sepenuhnya, yang
menjamin aku akan
tinggal bersamaNya di
surga, Dia pun bisa
memberimu jaminan
yang sama,
pengampunan yang
sama, kasih yang sama.
Itulah Yesus Kristus.
Dipermuliakanlah Dia.
Sekarang dan selama-
lamanya. Amin.
Saran saya untuk kaum
Muslim, pria dan wanita
yaitu, saya tahu mereka
bertanya: "Apakah Yesus
Kristus itu Tuhan? Bisakah
seorang manusia menjadi
Tuhan ?" Tentu saja tidak
ada seorangpun yang bisa
menjadi Tuhan!
Namun saya percaya
bahkan sebagai seorang
muslim, bahwa Allah
yang Maha Kuasa, Allah
yang maha dahsyat yang
dapat melakukan apapun,
segala sesuatu. Tapi
bisakah Tuhan, Tuhan
yang Maha Kuasa ini
menjadi manusia?
Dapatkah Dia
memperlihatkan diri-Nya
dalam tubuh seorang
manusia? Ya Dia dapat!
Jadi sebagai orang Kristen
kita tidak mengatakan:
Yesus Kristus adalah Anak
Allah karena Tuhan
mempunyai anak, tidak..
tidak! Tapi Tuhan
menunjukkan diri-Nya
didalam tubuh Yesus
Kristus kepada seluruh
umat manusia.
Saya menantang siapa
saja, jika mereka bertanya
kepada Yesus Kristus
dengan hati mereka yang
benar, dan Tuhan tahu kita
tidak bisa mencobai
Tuhan, kita tidak bisa
meragukan Tuhan, Tapi
kita bisa bertanya sama
Tuhan. Kita bisa bertanya
kepada Tuhan, dengan
penuh kerendahan hati,
katakan: "Tuhan yang
maha kuasa, saya
mempunyai anggota
keluarga yang sedang
sakit, saya mempunyai
seseorang yang sangat-
sangat membutuhkan
kesembuhan, saya
memiliki pertanyaan-
pertanyaan, saya remuk
hati, saya diliputi oleh
depresi dan tidak ada
dokter yang dapat
membantuku, saya tidak
memiliki harapan, saya
tidak memiliki damai
sejahtera … "
Jika Anda bertanya,
adakah pengharapan
didalam Yesus untuk
saya? Adakah
kesembuhan didalam
nama Yesus untukku?
Adakah kesembuhan
untuk anggota keluargaku?
Kelepasan dari depresi?
Minta didalam nama
Yesus! Kamu akan
menerimanya! Karena
Dialah Tuhan yang maha
kuasa. Kamu uji, kamu
terima.
Itulah Tuhan yang
sesungguhnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar