Jumat, 13 Agustus 2010

Indahya setuju dengan Tuhan (part: 1)

Kesaksian nyata : YESUS
MELOLOSKANNYA DARI
KEGANASAN
STEVAN JOHNSON
SYNDROME
Diliput oleh Erna S.
Tjandra( (Isteri Korban
penyakit)
Sebuah kesaksian dari
seorang hamba Tuhan
yang memiliki panggilan
Tuhan secara khusus
dalam hidupnya.
Mengajak kita untuk
merasakan betapa
indahnya setuju dengan
Allah dalam segala
rencanaNya
Awal Panggilannya.
Pdt.Samuel Irwan
Santoso, S.Th,MA
demikianlah nama
lengkap hamba Tuhan
ini yang melayani Tuhan
sebagai Gembala sidang
di GBI "Aula Rudal" kota
Bontang Kalimantan
Timur, Pria kelahiran
Surabaya 7 april 1973 ini
bercita cita menjadi
Hamba Tuhan Full
Time/sepenuh waktu
sejak ia berada di
bangku SMA tahun
1990, ia mendapatkan
peneguhan bahwa
Tuhan memanggil dia
secara khusus menjadi
pelayanNya, sejak usia
14 tahun ia sudah
belajar melayani Tuhan
dan berkotbah. dan
ketika lulus SMA th
1991 ia langsung
memenuhi panggilan
Tuhan dengan masuk
sekolah Teologi di STT
Tawangmangu
yahun1991 Disana ia
diproses dan mengalami
perjumpaan dengan
Tuhan sehingga
karakternya banyak
diubahkan Tuhan.
Disanalah ia bernazar
dengan Tuhan bahwa ia
akan menjadi hamba
Tuhan secara fulltime
melayani dimanapun
Tuhan tempatkan. 20
Mei 1993 ia lulus dengan
baik di sekolah
pembentukan karakter
itu dan ia berangkat
menuju kalimantan
Timur 31 mei 1993
ditempatkan di
Kecamatan
Mangkupalas Samarinda
seberang untuk masa
prakterknya dibawah
pembinaan seorang
gemabla beraliran
Pantekosta.
Menolak Kesesakan
Ternyata menjadi
hamba Tuhan tidaklah
semudah yang
dibayangkan pria ini,
apalagi hanya menjadi
seorang pengerja yang
bukan dikota
besar.Walaupun selama
2 tahun penuh saat ia
menjadi pengerja/
fulttimer di gereja
tersebut ia banyak
diperlengkapi dengan
karunia rohani dan
penyingkapan Firman
Tuhan, hal itu tidaklah
membuat ia betah
menjadi pengerja
karena faktor tuntutan
ekonomi yang
sedemikian sulit dan
terbatas baginya.
Kesesakan keadaan
sering dia alami dalam
masanya menjadi
pengerja, Ia berniat
untuk part time dan
mencari pekerjaan.
Desakan untuk mencari
pekerjaan itu makin
kuat ketika ia
berkenalan dengan
seorang gadis cantik
asal samarinda di
sebuah pertandingan
vocal group di sebuah
gereja di Kota
Samarinda. Perkenalan
makin akrab dan
dorongan keinginan
untuk bekerja guna
mencari penghasilan
yang lebih baik makin
kuat dalam dirinya.
Akhirnya ia berdalih mau
menggunakan
penghasilannya untuk
mensupport pekerjaan
Tuhan kalau ia sdh
bekerja. 2 Kor 5:7 adalah
ayat yang telah ia
langgar dimana ia mulai
hidup dengan melihat
dan tidak lagi mau
percaya sepenuhnya
pada Tuhan. Akhirnya
dengan meninggalkan
nazarnya ia mencoba
melamar disebuah
perusahaan kayu PT
Wana Nusa perkasa di
kota Samarinda. Dengan
berbekal ijazah SMA dan
ijazah komputer, serta
bahasa Inggris ia
meninggalkan pelayanan
pada tahun 1995 ia
diterima di perusahan
kayu tersebut di kota
Samarinda sebagai
operator radio SSB saja.
Namun keuletan dan
kreatifitasnya di bidang
komputer akhirnya
dalam waktu 5 bulan ia
diangkat menjadi kepala
adminstrasi produksi log
di perusahaan itu. Tentu
saja gaji dan
penghasilan makin baik
sehingga ia bisa
membeli perabotan
rumah dan menyewa
rumah. Ia berpikir
bahwa Tuhan senang
dengan pelariannya itu.,
ia lupa bahwa "ada jalan
yang disangka lurus
namun ujungnya
menuju kebinasaan
"( Ams 14:12) Pelayanan
merupakan hal yang
diabaikan olehnya, ia
lebih memfokuskan diri
pada pekerjaan dari
pada pelayanan, dia
akhirnya dapat
membiayai pernikahan
dengan gadis yang
dicintainya Erna Tjandra
pada 22 Feb 1996 dan
dikarunia seorang putri
pada tahun berikutnya.
Banyak hamba Tuhan
yang mengingatkan dia
untuk kembali pada
pelayanan menepati
nazarnya, namun ia
mengabaikannya..

--
BLESSING FAMILY CENTRE SURABAYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar