Sabtu, 28 Agustus 2010

Kesaksian Pribadi Mark A Gabriel

Sepanjang malam pikiran
saya seperti laser,
terkonsentrasi untuk
membaca Alkitab sampul
hitam yang ada di depan
saya. Saya tidak
menyadari waktu, sampai
saya mendengar suara-
suara dari speaker masjid
memanggil sholat subuh!
Saya terkejut melihat jam
di tempat tidur di samping
saya, telah menunjukan
pukul 4 pagi. Saya
mendengar anggota
keluarga berjalan-jalan Di
sekitar rumah, bersiap-
siap untuk pergi ke
masjid. Tapi pagi ini saya
tidak memiliki hasrat untuk
berdoa. Saya merasa
damai luar biasa dan saya
hanya ingin beristirahat.
Setelah pengalaman saya
di penjara, saya bergumul
setiap malam untuk bisa
tidur. Saya sering
menghabiskan berjam-
jam membalikkan badan
terus menerus, hingga
tertidur kelelahan. Tapi
pagi ini saya menaruh
kepala di bantal dan
beberapa saat kemudian
saya sudah tidur, tidak
Saya bahkan tidak
menyadari bahwa bahkan
sakit kepala saya telah
hilang sepenuhnya.
Tiga jam kemudian, pada
jam 7 pagi, saya bangun
dengan rasa segar sekali.
saya siap untuk
mengambil keputusan
saya. Saya menemukan
Tuhan Maha kuasa,
Penguasa surga yang
saya cari selama ini. Tanpa
keraguan sedikitpun di
pikiran saya, saya berdoa
kepada Tuhan dari Alkitab
dan memberi hidup saya
kepada-Nya. Kemudian
saya kembali pada Alkitab.
Saya telah selesai
membaca keempat injil,
Kisah para Rasul dan
Roma. Saya tidak tahu apa
yang akan saya baca lagi,
sehingga Saya
membiarkan Alkitab
apoteker itu terbuka. Kali
ini saya sampai di Mazmur
91. Saya membaca
semuanya, kemudian
membacanya lagi. Itu
seperti pesan pribadi
untuk saya dan situasi
yang saya alami!
MAZMUR 91
Orang yang duduk
dalam lindungan
Yang Mahatinggi
dan
bermalam dalam
naungan Yang
Mahakuasa
akan berkata kepada
TUHAN: 'Tempat
perlindunganku dan
kubu pertahananku,
Allahku, yang
kupercayai. '
Sungguh, Dialah
yang akan
melepaskan engkau
dari jerat
penangkap burung,
dari penyakit
sampar yang
busuk.
Dengan kepak-Nya
Ia akan menudungi
engkau,
di bawah sayap-
Nya engkau akan
berlindung,
kesetiaan-Nya ialah
perisai dan pagar
tembok.
Engkau tak usah
takut terhadap
kedahsyatan
malam,
terhadap panah
yang terbang di
waktu siang,
terhadap penyakit
sampar yang
berjalan di dalam
gelap,
terhadap penyakit
menular yang
mengamuk di
waktu petang.
Walau seribu orang
rebah di sisimu,
dan sepuluh ribu di
sebelah kananmu,
tetapi itu tidak akan
menimpamu.
Engkau hanya
menontonnya
dengan matamu
sendiri
dan melihat
pembalasan
terhadap orang-
orang fasik.
Sebab TUHAN ialah
tempat
perlindunganmu,
Yang Mahatinggi
telah kaubuat
tempat
perteduhanmu,
malapetaka tidak
akan menimpa
kamu,
dan tulah tidak akan
mendekat kepada
kemahmu;
sebab malaikat-
malaikat-Nya akan
diperintahkan-Nya
kepadamu
untuk menjaga
engkau di segala
jalanmu.
Mereka akan
menatang engkau
di atas tangannya,
supaya kakimu
jangan terantuk
kepada batu.
Singa dan ular
tedung akan
kaulangkahi,
engkau akan
menginjak anak
singa dan ular naga.
'Sungguh, hatinya
melekat kepada-Ku,
maka Aku akan
meluputkannya,
Aku akan
membentenginya,
sebab ia mengenal
nama-Ku.
Bila ia berseru
kepada-Ku, Aku
akan menjawab,
Aku akan menyertai
dia dalam
kesesakan,
Aku akan
meluputkannya dan
memuliakannya.
Dengan panjang
umur akan
Kukenyangkan dia,
dan akan
Kuperlihatkan
kepadanya
keselamatan dari
pada-Ku. '
Ayat ini mengatakan
bahwa Allah mengetahui
bahaya yang akan saya
hadapi karena keputusan
saya. Keluarga saya,
saudara-saudara saya,
ayah saya, dan kaum saya
sendiri, ketika mereka
mengetahui kemurtadan
saya, mereka akan
mencoba membunuh
saya sebelum orang lain.
Di Mazmur ini saya
mendengar Tuhan
berkata: 'Aku akan
melindungimu.'
'ok,' Aku berkata, 'Mazmur
ini adalah janji Tuhan dan
ini adalah senjata yang
saya bawa selama
pertempuran '. Saya
mengingat seluruh pasal
ini sebelum meninggalkan
kamar saya.
MEMBERITAHU
APOTEKER
Sekitar jam 11 siang saya
kembali ke apotek dengan
obat di satu tangan dan
Alkitab di tangan yang lain.
Saya tiba di kasir dan
mengembalikan obat
kepada apoteker.
Dia bertanya pada saya :
' kamu membaca Alkitab?'
saya menjawab: 'Ya, dan
saya memutuskan untuk
menjadi seorang Kristen.
' Dia melompat dan mulai
memuji Tuhan dengan
nyaring, kemudian datang
dari balik loket dan
memeluk saya.
'Mari masuk, duduklah'
katanya, dia menuntun
saya melalui pintu ayun
yang menuju belakang
apotek. Dengan senyum
di wajah, ia pergi untuk
mengambil kursi.
Ketika saya duduk, ia
berkata, 'Tunggu sebentar'
dan mulai menelepon
seseorang. Pada saat itu
saya menjadi sangat
gelisah, Saya berfikir saya
akan diserahkan pada
polisi rahasia. Mungkin itu
semua perangkap.
Tetapi ia hanya
memanggil suaminya,
seorang dokter hewan
yang bekerja untuk
negara. 'Anda harus
datang di sini sekarang',
ujar perempuan itu.
setelah setengah jam
kemudian, suaminya tiba,
apoteker itu berkata pada
saya : 'Kami ingin
mendengar apa yang
anda alami tadi malam.'
Sementara saya berbicara,
apoteker terus
mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, tetapi
suaminya hanya
memperhatikan saya-
diam dan penuh perhatian
Pada akhirnya saya
berkata : 'saya ingin
mensyairkan sesuatu
untuk Anda. ' Lalu saya
mulai memperkatakan
semua isi Mazmur 91. Aku
melihat air mata mengalir
dari mata suaminya.
Perempuan itu berkata
' sudah jam duabelas, saya
akan menutup apotek dan
kami ingin membawa
anda untuk makan siang.
Setelah makan siang kami
akan membawa kamu ke
gereja. '
Selagi kami makan siang ia
terus mengajukan
pertanyaan tentang apa
yang saya alami dengan
Alkitab pada malam itu.
Saya bertanya apakah ia
menginginkan Alkitabnya
kembali. 'Tidak' jawab
perempuan itu 'aku ingin
kau memilikinya.'
Kemudian mereka mulai
memberi saya peringatan
tentang bagaimana saya
harus bersikap. 'Jangan
bercerita pada banyak
orang apa yang anda
alami. ' Mereka
memperingatkan. 'Jangan
pergi ke gereja terbuka.
Terlalu banyak orang akan
melihat anda. Anda dapat
datang ke rumah kami
untuk belajar pendalaman
Alkitab. ' Namun, mereka
gembira karena mereka
akan memperkenalkan
saya dengan pendeta
mereka.
Setelah berbicara beberapa
saat pada pendeta di
kantornya, maka ia datang
dengan suatu kesimpulan
yang mengagetkan kami
semua. Dengan kata lain ia
berkata : 'Hai anakku,
kamu dapat pulang. Kami
tidak perlu menambahkan
anggota lain untuk sidang
kami. dan jika Anda akan
pergi, kita tidak kehilangan
salah seorang dari
anggota kami. Kami tidak
tertarik '
Dia takut Islam radikal
akan menyerang gereja
ketika mendengar bahwa
seorang Muslim telah
murtad menghadiri
kebaiktian mereka. Ketika
kami meninggalkan
kantornya, saya berkata
kepadanya : 'Dengar, saya
tidak khawatir tentang apa
yang telah anda lakukan
sekarang; Juruselamat
saya akan membantu
saya dan akan menjaga
saya. Walaupun kamu
menolak saya, Ia tetap
setia menemani saya ke
mana saja. Tetapi anda
memerlukan bantuan. '
Apoteker dan suaminya
menjadi sangat kecewa
dan malu. Mereka tidak
berhenti untuk minta maaf
atas apa yang terjadi. Saya
juga kecewa, tetapi saya
juga dapat melihat bahwa
sikap pendeta yang tidak
selaras dengan apa yang
saya baca di dalam
Alkitab. Saya mulai belajar
prinsip penting, bahwa
kita harus memisahkan
pemimpin dari
pengikutnya, ini
merupakan prinsip yang
harus saya terapkan baik
untuk Islam maupun
untuk Kekristenan.
SEORANG KRISTEN
RAHASIA
Selama setahun
kemudian, saya tinggal
sebagai 'Orang Kristen
Rahasia' di Mesir. Saya
tidak memberitahu
keluarga atas apa yang
telah saya lakukan, tetapi
saya kadang mampir ke
apotek ketika saya ingin
berbicara. Saya
menanyainya begitu
banyak pertanyaan
tentang Alkitab dan
kekristenan, tetapi saya
tidak pernah meminta
obat untuk sakit kepala
lagi. Sakit kepala saya
sudah hilang.
Saya mengalami banyak
kesulitan dalam mencari
gereja yang
memperbolehkan saya
untuk menghadiri
kebaktian. Saya sudah
mendatangi tiga pendeta
yang mengatakan kepada
saya bahwa saya tidak
diterima di gereja mereka.
Pada akhirnya saya naik
taksi untuk pergi ke biara
yang jauh di gurun, di luar
Kairo. Tempatnya
sungguh terpencil
sehingga saya berfikir
mereka tidak perlu takut
pada polisi rahasia dari
kota. Seorang biarawan
bicara dengan saya di luar
tembok biara dan juga
menyampaikan hal yang
sama : 'Kami tidak dapat
membantu.' Tetapi saya
diberi nama seorang
pendeta yang mungkin
dapat membantu. Pada
hari berikutnya saya tiba di
gereja tersebut.
Pendetanya awalnya
sangat keras, ia mencoba
untuk memastikan bahwa
saya jujur. Ia menerima
saya, dan saya datang ke
gereja itu dengan berhati-
hati selama setahun
sampai saya
meninggalkan Mesir. Saya
mengunakan kata berhati-
hati, karena saya dengan
hati-hati untuk tidak
menarik perhatian kepada
saya.
Saya naik bus ke gereja,
alih-alih membawa mobil
untuk menghindari diikuti
oleh Muslim radikal. Saya
tidak cerita pada anggota
gereja tentang kisah saya.
Gereja besar di Mesir
biasanya menempatkan
polisi orang Mesir untuk
menjaga keamanan di
pintu masuk. Sampai
polisi terbiasa melihat
saya, saya bersembunyi
antara sekelompok orang
untuk masuk dan keluar
dari gereja, saya harus
yakin bahwa saya tidak
akan dihentikan dan
ditanyai siapa saya.
Sepanjang hari, saya terus
bekerja dengan ayah saya,
sebagai direktur penjualan
pakaian di perusahaannya.
MENINGGALKAN
MESIR
Tinggal menunggu waktu
sebelum pada akhirnya
keluarga saya
mengetahuinya. Suatu
hari, tanpa terencana, saya
mengatakan yang
sebenarnya pada ayah
saya; segera ayah saya
mengambil dari bahunya
pistol revolver dan
menembakan lima peluru
pada saya. Dalam
beberapa hari, saya
meninggalkan rumah dan
Mesir untuk selamanya.
Itu adalah awal dari
sebuah perjalanan
panjang, saya dibawa dari
Mesir ke Afrika Selatan dan
pada akhirnya Amerika
Serikat, dimana saya
menulis buku ini.
Saya membawa Alkitab
apoteker bersama saya
dan memilikinya hingga
hari ini. perempuan itu
membayar harga untuk
menolong saya. Setelah
saya meninggalkan Mesir,
Muslim Radikal membakar
apoteknya, mencoba
untuk membunuh dia.
Beberapa Kristen Koptik di
Mesir memberitahu saya
ia dan suaminya
meninggalkan negara dan
berimigrasi ke Kanada
KEHIDUPAN SAYA HARI
INI
Dalam sebelas tahun
terakhir ini saya telah
hidup sebagai seorang
Kristen, mendedikasikan
hidup saya untuk
memberikan Muslim dan
semua orang kesempatan
untuk mengenal Yesus,
sama seperti saya.
Tidak seorangpun yang
harus dipaksa untuk
menerima suatu
kepercayaan, tetapi setiap
orang harus memiliki
akses ke semua informasi
yang mereka mau dan
harus diberi kesempatan
untuk membuat
keputusan tanpa rasa takut
apa yang akan orang lain
akan lakukan padanya.
Saya berdoa agar kata-
kata saya dapat
memberikan cahaya yang
akan memimpin anda
pada kedamaian, sukacita
dan ampunan dari Tuhan
Yang Maha Kuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar