Kamis, 23 September 2010

Gigolo Bertobat Karena Kematian Anak

Cinta akan uang
terbukti merupakan
akar segala kejahatan.
Harrys Silitonga adalah
buktinya, sekalipun
sudah berprofesi
sebagai penyanyi di
kapal pesiar dia masih
menjalani kehidupan
sebagai seorang gigolo.
"Bule, Chinese, Korea,
Jepang... Saya mencicipi
semua." Demikian tutur
Harrys.
Bagi Harrys, asalkan dia
sudah mencukupi
kebutuhan materi anak
dan istrinya hal
tersebut sudah cukup.
Menurutnya, dengan
cara itu mereka
merasakan
kebahagiaan.
"Semuanya saya
cukupkan. Dari anak
agar sekolah, mainan
untuk anak-anak saya,
jadi semuanya saya
cukupi supaya mereka
bahagia."
Sewaktu turun dari
kapal, sikap manis
Harrys yang
ditunjukkannya melalui
telephone menghilang.
Kepada istrinya, ia
bersikap sangat kasar.
Bahkan dengan
beraninya Harrys
membawa pulang
wanita selingkuhannya,
hal ini tentu sangat
menyakiti hati istrinya,
Claudia.
"Siapa sih orang di dunia
yang hatinya tidak sakit
teriris melihat pasangan
hidupnya bersama
wanita lain? Mungkin ia
sebagai wanita hanya
bisa terdiam, tetapi hati
nuraninya pasti
menjerit," ungkap
Claudia.
Hingga suatu hari, salah
satu anaknya sakit,
bahkan di vonis
menderita kanker ginjal
getah bening. Anaknya,
Anggi kian hari
kondisinya kian
memburuk. Bahkan
kemo terapi dan operasi
tidak membawa
perubahan bagi Anggi.
Suatu saat seorang
hamba Tuhan berbicara
kepada Harrys bahwa
ada dalam Firman
Tuhan, ketika bapak
berbuat dosa, anak bisa
kena akibatnya
(Bilangan 14:18).
"Minta ampunlah sama
Tuhan, atas perbuatan
dosa bapak itu," nasihat
hamba Tuhan itu.
Tidak hanya hamba
Tuhan itu, bahkan
dalam sakitnya, Anggi
sempat menyampaikan
dorongan untuk
bertobat kepada
Harrys.
"Iya, papa bertobat,"
demikian Anggi
mengiatkan ayahnya.
"Pa, jangan bertobat
bohong-bohongan.
Bertobat itu harus
sesungguhnya, Pa".
Namun sayangnya sang
anak kesayangan itu
tidak tertolong lagi.
Diusianya yang
kesebelas, Anggi
menghembuskan
nafasnya yang terakhir.
Harrys dan istrinya
sangat terpukul. Bahkan
Claudia sempat
mengalami stres berat
selama tiga bulan.
Tetapi kematian Anggi
tidaklah sia-sia, Harrys
bertobat dengan
sungguh-sungguh.
"Saya terus menyesal,
saya bayangkan semua
yang telah saya
lakukan. Setelah saya
tahu semua Firman
Tuhan ini, komitmen di
dalam diri saya, jika
bisa... Biarlah saya terus
berada di dalam jalan
kebenaran," kisah
Harrys.
Pertobatan Harrys
berhasil melalui ujian
demi ujian, dia berhasil
lepas dari minuman
keras, bahkan dirinya
mendedikasikan dirinya
untuk menjadi penyanyi
rohani.
"Yesus datang bukan
untuk orang benar,
Yesus datang untuk
orang jahat seperti
saya. Saya bersyukur
sekali mempunyai
Yesus, Tuhan kita.
Yesus mengatakan
bahwa Dialah Jalan,
Kebenaran, dan Hidup.
Tak ada seorangpun
dapat datang kepada
Bapa kalau tidak melalui
Yesus. Jadi saya
bersyukur, oleh
kematian Anggi saya
bisa bertobat. Jangan
seperti saya, dihajar
dulu baru datang
kepada Yesus,"
demikian Harrys
memberikan nasihat.
(Kesaksian ini
ditayangkan 22
September 2010 dalam
acara Solusi Life di
O'Channel).
Sumber kesaksian:
Harrys Silitonga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar