Selasa, 07 September 2010

Kesaksian dari Indonesia

"Tidak seorang pun dari
keluargaku yang akan
pernah menjadi
Kristen!" Ali berteriak
dengar wajah marah.
"Tidak akan kubiarkan
dia menjadi Kristen!"
Kemarahannya
memuncak ketika ia
mengetahui
bahwa saudarinya yang
bernama Lia sudah
menjadi Kristen dan
telah
dibaptis. Dengan suara
keras dan menuduh, Ali
berkata, "Ini pasti
karena Ahmad!"
Ahmad adalah seorang
Kristen lokal yang sering
berkunjung ke rumah
keluarga Lia. "Ahmad
yang membuat dia
menjadi
Kristen!" Amarahnya
begitu mendidih
sehingga ia memukul Lia
dan ia
memutuskan kabel
aliran listrik ke
rumahnya. Pada puncak
kemarahannya, Ali
mengancam akan
mengusir Lia keluar dari
desa
mereka. Semua
peristiwa ini membuat
Lia menjadi amat sedih,
namun
Tuhan memberinya
anugerah untuk
bertahan hidup dan ia
masih tinggal
di desa itu.
Setelah mendengar apa
yang terjadi pada Lia
dan keluarganya,
Ahmad
pergi mengunjungi
mereka. Ia bertemu
dengan Lia bersama
suaminya,
dan menggunakan
firman Tuhan ia
menguatkan mereka
untuk bertahan.
Tiba-tiba, pada saat
mereka baru saja
selesai, terdengar suara
yang
keras seperti ada orang
yang jatuh di luar.
Banyak orang lari keluar
rumah untuk melihat
apa yang sedang terjadi.
Seorang anak kecil
telah terjatuh dari
tempat tinggi dan
terbaring tidak
sadarkan diri
dan tidak bergerak,
tetapi orang-orang yang
berkerumun itu
mendengar
bunyi dia melepaskan
angin.
Setiap orang prihatin
pada kondisinya. Ahmad
menawarkan diri untuk
mendoakan anak itu
dan keluarganya
mengizinkan dia. Lalu
Ahmad
dengan kasih
meletakkan kedua
tangannya ke atas anak
itu dan berdoa.
Selesai ia berdoa anak
itu mulai sadar kembali
dan ia berhenti
melepaskan angin.
Tuhan Yesus telah
menyembuhkan anak
itu. Banyak
orang menyaksikan
mujizat itu, termasuk
Ali, namun karena
amarahnya,
ia mengacuhkan hal itu.
Di kemudian hari putra
Ali yang dewasa, Budi,
mengidap suatu
penyakit misterius.
Dalam mimpinya, Ali
melihat bahwa orang
satu-satunya yang
dapat menolong
putranya ialah Lia,
saudarinya.
Tapi ia merasa malu
untuk mendatangi Lia
dan meminta
pertolongannya,
karena ia teringat
segala perlakuan buruk
yang telah ia lakukan
kepada Lia. Karena
penyakit putranya
semakin memburuk, Ali
akhirnya
memutuskan
menceritakan mimpinya
kepada Lia. Sebagai
seorang yang
baru percaya Tuhan
Yesus, Lia meragukan
kalau Budi bisa
disembuhkan
oleh doa-doanya,
namun Roh Kudus
memberinya keberanian
untuk berdoa
secara berani di dalam
nama Tuhan Yesus.
Sesudah Lia berdoa, Budi
bangun dari tempat
tidurnya dan sembuh
dari penyakitnya. Sama
seperti ayahnya, Budi
juga membenci
kekristenan, namun
demikian, ia
menjadi sangat
terbuka mendengar Injil.
Tidak lama kemudian
Budi
menerima Mesias dan
dibaptis. Sesudah itu
dalam waktu yang
singkat
ia mendapat pekerjaan
setelah bertahun-tahun
tidak bekerja.
Setelah mengetahui
bahwa Budi sudah
dibabtis, Ali
memutuskan untuk
bertemu dengan
Ahmad. Selama waktu
mereka bersama-sama,
Ali
mengutarakan
keinginannya untuk
percaya Mesias. Ahmad
menjelaskan
Injil secara lengkap
kepada Ali, dan setelah
menerima pengajaran
singkat dalam
beberapa minggu, Ali
membuat keputusan
untuk dibaptis.
Kebencian mendalam
yang melekat di hatinya
terhadap orang-orang
Kristen lenyap karena
kasih Tuhan yang
mengubah hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar