Minggu, 26 September 2010

Kesaksian N. Arifin (asli Madura)

Seperti
biasa,
setiap Hari
Rabu
malam
Ada KKR
di gereja
dan tadi
malam
kesaksiannya
dahsyat.
Kotbahnya-
pun luar
biasa (Pdt.
Mohammad
Riza
Solihin).
Tapi aku
mau cerita
yang
bersaksi
aja, nama
' after re-
born' nya
adalah
Yehezkiel
Immanuel
(nama
aslinya N.
Arifin).Bpk.
Yehezkiel
ini (sekitar
usia 30th
an) asli
Madura,
alias
Madura
asli
beristrikan
seorang
turunan
Dayak asli.
Beliau
memulai
ceritanya
bahwa
dari lahir
adalah
keturunan
' sepupu',
usia17 thn
masuk
sekolah
' teologianya
sepupu',
sewaktu
dewasa
hijrah ke
Sampit,
Kalimantan.
Di sana
kerjanya
adalah
" ngerjain"
orang-
orang
Kristen
yang
amat ia
dan
kelompoknya
benci.
Setiap Hari
Minggu
mereka
sengaja
mengangkat
penutup
'pengontrol
got'
supaya
orang2
Kristen
yang mau
ke gereja
yang
melewati
trotoar
terjebak
jatuh ke
dalam got!
Tidak
sedikit
korban
yang
keseleo
dan luka.
Hampir
setiap
subuh ia
mengantongi
batu-batu
khusus
melempari
gereja-
gereja,
pokoknya
benci
banget
dah!
Bpk.
Yehezkiel
ini
kemudian
berkenalan
dengan
seorang
perempuan
asli suku
Dayak di
sana,
yang
mana
sama
sekali tidak
memakai
atribut
Kristiani
sehingga
ia tidak tau
kalau
wanita ini
orang
Kristen.
Namun
setelah
wanita ini
mengaku
jatuh hati
padanya,
dan
ketahuan
bahwa ia
seorang
nasrani
tentulah
ditolak
mentah-
mentah.
Tapi
karena
sang
wanita
berjanji
mau
pindah
kepercayaan
dan
bersedia
menikah
secara
hukum
agamanya,
maka
merekapun
singkatnya
menikah.
Ternyata
sang istri
sesudah
menikah
tetap
berdoa
dengan
cara
' lama',
bukannya
belajar Al
Quran,
melainkan
terus
membaca
kitab
sucinya
sendiri.
Pertikaian
sering
terjadi,
dan
Bpk.Yehezkiel
ini tidak
tanggung-
tanggung,
bukan
menampar
saja,
melainkan
amarahnya
bisa
sampai
memukul,
menganiaya
bahkan
menginjak
istrinya!
Sudahpun
demikian,
sang istri
hanya
berkata,
" dibunuhpun
saya tidak
apa-apa,
asal
jangan
engkau
suruh
saya
menyembah
Tuhanmu,
dan
jangan
bakar
Alkitab
saya ini.
Saya
sudah
siap
membayar
harga
sejak saya
menikah
denganmu."
Istrinya
tetap
mendoakan
dia.
Suatu kali
(th
' 99-2000)
terjadi
kerusuhan
besar di
Sampit,
dimana
orang
Dayak
membantai
orang-
orang
Madura,
memenggal
kepala
mereka
dan
memakan
daging
mereka!
Bpk.
Yehezkiel
sangatlah
ketakutan!
Betapa
tidak,
orang
Dayak
yang
memiliki
kuasa
gelap ini
bisa
" mencium"
bau orang
Madura
dari jarak
500
meter!
Beliaupun
meminta
tolong
istrinya
bagaimana
caranya
melindungi
dia.
Istrinya
berkali-kali
menjawab,
" Saya
tidak bisa
melindungimu.
Yang bisa
menolong
kamu
adalah
Tuhan
Yesus, IA
Tuhan
yang
hidup,
yang
menolong
anak-
anakNya
tepat pada
waktunya.
Tidak ada
yang
mustahil
bagi DIA,
jadi minta
tolonglah
padaNya. "
Tentu saja
Bpk.
Yehezkiel
jadi
marah,
" ngapain
minta
tolong
sama
Tuhan mu
yang
gondrong,
Tuhannya
orang
barat !".
Tapi ketika
ketakutan
menghantuinya
kembali
dia minta
tolong
istrinya,
" kan
kamu
orang
Dayak,
gimana
lah
caranya
ngomong
sama
mereka!
Kalau aku
mati,
gimana ?"
Istrinya
berkata,
" kalau
kamu
mati, ya
kehendak
Tuhan …
Hanya
Tuhan
Yesus
yang bisa
menolong
kamu,
bukan
saya. "
Karena
buntu, ia
pun
terpaksa
memutuskan
ikut ke
pengungsian,
tetapi istri
tidak
bersedia
ikut, anak
mereka
waktu itu
baru
beberapa
bulan
usianya.
Karena
truk
sudah
datang,
istrinya
membawakan
beliau
sebuah
tas kecil,
sambil
berpesan,
" semua
yang
kamu
perlukan
Ada
dalam tas
itu. "
Bpk.Yehezkiel
tidak
sempat
membuka
apa isinya,
pokoknya
dia
percaya
saja, lalu
naik ke
truk dan
duduk
paling
pojok,
penuh
dengan
rasa takut.
Truk
tersebut
dikawal
oleh 4
orang
tentara, di
dalamnya
Ada
sekitar 20
orang.
Tiba2 di
tengah
jalan
mereka
bertemu
dengan
segerombolan
orang
Dayak
yang
jumlahnya
hampir
seratus,
berteriak
agar
diserahkan
orang-
orang
Madura
yang di
dalam
truk.
Merasa
bertanggung
jawab,
seorang
tentara
berkata,
" tidak bisa!
Langkahi
dulu
kami !"
Tentara
tersebut
menembak,
tetapi
sebuah
' sumpit
beracun'
menghujam
dadanya,
tentara itu
tewas
seketika!
Teman-
temannya
berlari dan
meninggalkan
ke 20
orang
Madura di
dalamnya.
Wah,
mereka
tentu takut
setengah
mati!
Semua
sembahyang
dan
komat-
kamit,
hanya
Bpk.
Yehezkiel
yang
' kelu',
ketakutan
menyergap
dia
sehingga
tidak tahu
harus
berbuat
apa.
Tiba-tiba
seorang
ibu muda
berdiri,
sambil
membopong
bayinya,
mungkin
bermaksud
meminta
belas
kasihan…….namun
hanya
dalam
hitungan
detik,
kepalanya
sudah
jatuh ke
tanah,
dengan
darah
yang
tersembur
dari
batang
leher yang
putus!
Suaminya
reflek
berdiri
menangkap
bayinya,
segera
sebuah
tombak
menembus
perutnya!
Saat
itulah,
Bpk.
Yehezkiel"coba-
coba" (siapa
tahu
benar kata
istrinya)
berseru
dalam
hati,
"Tuhannya
istriku…
Kalau
benar
Engkau
Tuhan
yang
hidup dan
tidak Ada
yang
mustahil
bagiMu,
maka
permintaanku
sangatlah
mustahil :
aku ingin
selamat!
Dan kalau
aku
selamat
maka
seumur
hidupku
sampai
selama-
lamanya
aku akan
menyembah
Engkau. "
Dalam
sekejab, ia
merasakan
ada
sesuatu
yang
membungkus
tubuhnya.
Segera
satu
persatu
orang-
orang
dalam
truk itu
dibantai,
Dan iapun
harus
berdiri ……
tetapi
aneh
sekali,
sekian
banyak
orang
Dayak itu
tidak ada
yang
melihatnya!
Ia berjalan
di antara
orang-
orang
Dayak
dengan
penuh
keheranan,
lalu berlari
terus
menuju
sungai
yang di
pinggir
jalan.
Di
belakangnya
ia melihat
3 orang
mengejar,
ia kira
mengejar
dirinya,
ternyata ……..mereka
'membaui'
ada orang
Madura
yang
bersembunyi
dalam
sungai,
orang
itupun
mati
ditombak!
Tetapi
tetap saja
mereka
tidak
melihat
dan
' membaui'
Bpk.Yehezkiel
yang ada
di
seberang
sungai
yang
sama……..sesuatu
yang
" mustahil"
sudah
Tuhan
lakukan.
Apa yang
ia harus
lakukan
sekarang?
Sesudah
peristiwa
itu
berakhir,
ia kembali
ke jalan
raya dan
berdoa
(kali ini
bersuara).
" Tuhannya
istriku,
kamp
penampungan
masih 8.5
km dari
sini, saya
tidak tahu
harus
bagaimana…
bukankah
tidak ada
yang
mustahil
bagiMu,
dan
Engkau
menolong
anak-
anakMu
tepat pada
waktunya ?"
Seketika
itu,
sebuah
mobil
tentara
lewat dan
berhenti di
depannya!
" Bapak
orang
Madura
kan? Ayo
cepat naik,
kami mau
ke
penampungan,
hari ini
penyisiran
terakhir
orang-
orang
Madura
harus
keluar dari
Sampit !"
Terheran-
heran ia
melihat
pekerjaan
' Tuhan
istrinya'…
Sampai di
kamp,
puluhan
ribu
orang-
orang
Madura di
sana
berkumpul.
Karena
sangat
lapar, ia
mencoba
membeli
makanan,
ternyata
uangnya
yang
banyak itu
tidak laku!
Saat itu,
sebuah
sepeda
motor
hanya
ditukar
dengan 1
dus
supermi
dan 1
karton
aqua.
Untuk 3
dus
supermi +
3 karton
aqua
ditukar
dengan
sebuah
mobil
L300,
harta tidak
lagi
berharga!
Ia sangat
kelaparan,
dibukanya
tas kecil
mengingat
pesan
istrinya,
" apa saja
yang
kamu
butuhkan
ada di
situ " –
ternyata…
isinya
" hanya"
sebuah
Alkitab!
Maka
sekali lagi
ia berdoa,
" Tuhan
istriku…
Engkau
sudah
menyelamatkan
aku
sejauh ini,
pastilah
tidak
membiarkan
aku mati
kelaparan.
" Mustahil"
rasanya
mendapatkan
makanan
di tengah
situasi
begini,
tetapi
bukankah
tidak ada
perkara
yang
mustahil
bagiMu?"
Lalu ia
beranjak
keluar,
berjalan
saja
mengitari
pinggiran
camp,
ternyata
seorang
teman
melihat
dia dan
memanggil
namanya
lalu
membagikannya
makanan,
GRATIS!
Bukan
hanya
cukup
untuk
dirinya, ia
juga
bahkan
bisa
membagikan
pada
beberapa
orang lain.
Luar biasa!
Sesudah
itu tiba2
terdengar
suara
speaker,
diumumkan
ada truk2
yang siap
mengangkut
3.000
orang ke
Surabaya
subuh
nanti (12
jam dari
waktu itu),
jadi yang
mau ikut
diharapkan
naik ke
truk. Maka
mengerikan
sekali,
orang-
orang
berhamburan
berebutan
naik ke
atas truk,
bahkan
bergelantungan
di badan
truk, yang
penting
bisa ikut
terangkut
ke
pelabuhan.
Ketakutan
membuat
orang-
orang ini
kehilangan
akal,
betapa
tidak … di
dalam
kamp pun
kadang2
ada yang
bisa
tertombak
mati.
Tidak
sedikit
yang mati
terinjak-
injak saat
itu!
Bpk.
Yehezkiel
' bengong'
melihat
truk2
yang
' diselimuti'
manusia,
dan ia
berdoa,
" Tuhannya
istriku…
aku ingin
ke
Surabaya,
tapi tidak
bisa dan
tidak mau
naik truk
yang
seperti
itu … "
Tiba-tiba
ketika ia
sedang
berdiri di
pinggir
kamp,
sebuah
truk lewat,
isinya
hanya
beberapa
orang!
Truk itu
ternyata
milik ipar
pamannya,
dan iapun
naik ke
truk itu.
Sampai di
pelabuhan,
begitu
truk
mereka
naik ke
kapal,
pintu
kapalpun
ditutup.
Masih
ratusan
orang
yang tidak
terangkut,
seorang
ibu
tampak
meratap,
memohon
belas
kasihan,
" suami
dan bayi
saya
sudah
naik Pak,
tolong
saya bisa
ikut…
kasihan
bayi saya
bisa mati
kalau tidak
ada yang
menyusui …
tolonglah
saya,
Pak …"
Tetapi
tanpa
belas
kasihan
petugas
berkata,
"Gak bisa !
Kalau
diijinkan
pada naik
akan
melebihi
kapasitas !"
Tali
dilepas
dari
darmaga,
hati Bpk.
Yehezkiel
terenyuh
melihat
ibu itu.
Kapal
sudah
mulai
berjalan
perlahan,
ia kembali
berdoa,
" Tuhannya
istriku…
kalaupun
saya tidak
ikut, saya
ingin ibu
itu bisa
naik
menggantikan
saya …"
Ternyata
kapal
merapat
kembali,
terdengar
suara
kapten
dari
speaker,
" Semua
penumpang
yang
masih ada
di
dermaga
pelabuhan
cepat
naik !"
Sungguh,
semua
yang
" mustahil"
dan
" pertolongan
yang tepat
waktu "
terus
terjadi
sepanjang
hari,
membuat
Bpk.
Yehezkiel
' melihat'
betapa
Tuhan
istrinya
itu,TuhanYesus,
adalah
Tuhan
yang
hidup!
Melewati 7
thn
berlalu,
Bpk.
Yehezkiel
menyadari,
karena
seorang
istri yang
bersedia
membayar
harga, ia
saat ini
mengenal
dan
melayani
Tuhan
Yesus.
Dalam
perjalanan
pulang di
mobil,
kami
ber-3,
rekan
saya
bilang,
' istrinya
luar
biasa!'.
Bener, tapi
memang
untuk
menyelamatkan
seorang
Yehezkiel
(Arifin),
istrinya itu
ditempatkan
dan
dilengkapi
dengan
karunia
tersebut,
maka ia
siap
membayar
harga.
Kalo
enggak,
ampun
deh …
tolooonggg….mana
tahan.
Ada satu
' pesan'
luar biasa
dari pdt.
M. Riza
(juga
mantan
agama
seberang
pernah
masuk
acara
" Solusi")
di akhir
ibadah
beliau
bercerita
diketemukan
dengan 3
orang
tokoh
besar
agama
yang
penasaran
ingin
bertanya
tentang
kekristenan,
tapi 8
pendeta
menolak
karena
tidak mau
mengambil
resiko
konflik
agama,
apalagi
seorang
dari
mereka
adalah
orang
ternama
dalam
pemerintahan.
Tadinya
Bpk. Riza
menolak
karena
tidak
memiliki
argumentasi
secara
teologis,
tetapi
orang
yang
meminta
padanya
meneguhkan
bahwa
Roh yang
ada
bersamanya
akan
bersaksi
asal dia
bersedia,
maka Bpk.
Riza
langsung
mengatakan,
" YA!"
Singkatnya,
ia
bertemu
dengan
ke-3
orang ini,
plus
seorang
anak
muda usia
21 th yang
mendampingi.
Mereka
bertanya
seputar
(biasa
deh)
" Tritunggal,
siapa Isa./
Yesus,
apa
bedanya
Yesus
dengan
nabi
mereka".
Semua
dijawab
dengan
padat dan
dimengerti
serta
diterima
oleh ke-3
orang ini.
Dalam 1,5
jam
perbincangan
yang
akrab, pak
Riza
akhirnya
membawa
mereka
lunch, dan
di
perjalanan
Bpk. Riza
meng 'interview'
anak
muda usia
21 th
tersebut
rupanya
sudah 2
thn
menerima
Tuhan
Yesus dan
ketahuan,
lalu
digebukin,
ditikam,
dianiaya …
namun
tidak
keluar dari
sana
(karena
Roh yang
mengutusnya
tetap ada
dalam
lingkungan
tersebut),
dan tetap
membalas
dengan
kasih …
kasih…
kasih…
sampai
ke-3
sesepuhnya
ini
MENERIMA
TUHAN
YESUS,
bahkan
sudah
DIBAPTIS
bersama
dengan
11 orang
lainnya di
' pesantren'
mereka
secara
diam-
diam.
Karena
mereka
tidak bisa
keluar dari
komunitas
mereka
(mengepalai
9 rumah
ibadah /
pesantren
dengan
ribuan
jemaat),
maka
pertanyaan2
dalam
benak
mereka
membuat
mereka
diam2
minta
dipertemukan
dengan
hamba
Tuhan
Yesus.
Luar biasa
ya … Akhir
pertemuan
itu, Bpk.
Riza
bertangis-
tangisan,
pemuka
agama
tersebut
minta
didukung
dalam
DOA
karena
tidak
mungkin
menanggalkan
atributnya,
tetapi ia
terus akan
men-
syiarkan
KASIH
dan SANG
KEBENARAN,
bahkan
siap mati
asal
jemaah
yang
Tuhan
percayakan
pada
mereka
bisa
diselamatkan.
Halleluyah!
Sama
seperti
pesan
Bpk. Riza,
saya juga
mengajak
kita terus
mendoakan
saudara-
saudara
sepupu
kita.
Sekalipun
kebencian
demi
kebencian,
gereja
terus
teraniaya
dan
dibakar,
jangan
hati kita
ikut
membenci
mereka.
Kita
membenci
dosa dan
perbuatan
mereka,
tapi harus
mengasihi
pribadi
mereka,
sebab
" hati Bapa
adalah
pertobatan
jiwa-
jiwa ".
Mungkin
kita tidak
bisa keluar
menginjil,
tapi "doa
orang
benar
besar
kuasanya".
Sudah
banyak
darah
para
missionaris
yang
tumpah di
bumi
Indonesia,
juga tidak
sedikit
darah
orang-
orang
benar
yang mati
martir.
Setiap
'benih'
yang mati
pasti akan
menghasilkan
buah
yang
banyak.
Jika kita
hanya
bisa
berkata,
" saya
cuma bisa
ikut
berdoa "
maka,
BERDOALAH!
"Love
your
enemies
and pray
for those
who
persecute
you"
Mat 5:44
Posted by
indonesianpraisenworship

Tidak ada komentar:

Posting Komentar