Senin, 27 September 2010

Kesukaan yang Baru

Shalom,
Dalam bukunya yang
mendapatkan
penghargaan buku
Kristen terbaik di
Amerika Serikat tahun
1998, "What's So
Amazing About Grace",
Philip
Yancey menuliskan
begini: "Tidak ada yang
bisa kita lakukan untuk
membuat Allah lebih
mengasihi kita. Tidak
ada yang bisa kita
lakukan
untuk membuat Allah
mengurangi kasih-Nya
pada kita." Betapa indah
dan benar pernyataan
Yancey tersebut!
Kesaksian hidup ES
sebagaimana
yang diceritakan dalam
kolom kesaksian edisi
kali ini menunjukkan
betapa ajaib kasih
karunia Allah dalam
menjangkau manusia
fana dari
keberdosaannya.
Kisah ES juga
sebenarnya
menyiratkan kebenaran
penting lain bahwa
komunitas Kristiani
adalah salah satu
penopang penting dalam
pertumbuhan rohani
seseorang di dalam Dia.
Bahkan Rick Warren,
penulis buku "The
Purpose Driven Life",
pernah menyatakan
bahwa
tidak ada orang Kristen
yang dapat bertumbuh
dewasa dalam Kristus
dengan gaya hidup
Kristen ala "Lone
Ranger". Selamat
menikmati.
Redaksi tamu KISAH,
Wilfrid Johansen
http://kekal.sabda.org
http://fb.sabda.org/
kisah
______________________________________________________________________
KESAKSIAN
KESUKAAN YANG BARU
Ketika saya (ES) masuk
ke kamar hotel, saya
melihat teman-teman
saya
sedang pesta narkoba.
Tiba-tiba polisi
menyerbu tempat itu,
namun
saya tidak tertangkap
dalam penggerebekan
karena sudah lebih
dahulu
keluar dari tempat itu.
Kejadian nyaris seperti
ini sering kali
terjadi, namun saya
selalu lolos. Tuhan
memang sangat baik, Ia
selalu menjaga saya,
walaupun saat itu saya
tidak menyadari bahwa
Ia
ingin menyatakan
kasih-Nya dan ingin
saya datang pada-Nya.
Saya sebenarnya
datang dari keluarga
Kristen yang taat. Orang
tua
saya majelis gereja,
kakak dan adik saya
sangat aktif di gereja.
Tapi entah mengapa,
dari kecil saya ini bandel.
Saya ke sekolah
minggu mendengar
tentang Tuhan Yesus,
namun menjelang
dewasa hidup
saya jauh dari Tuhan.
Mungkin karena saya
banyak bergaul dengan
orang-orang yang tidak
baik saat bertumbuh
dewasa.
Pada tahun 1977,
dalam usia yang masih
sangat muda, yaitu 19
tahun,
saya menikah.
Kemudian, dari Magelang
saya pindah ke Jakarta
untuk
bekerja. Dalam pikiran
saya saat itu hanya cari
uang, cari uang, dan
cari uang. Tuhan begitu
baik, saya diberi
kesempatan untuk
memiliki
uang yang cukup
berlimpah. Tapi karena
saya tidak berada di
dalam
Tuhan dan punya
pergaulan yang salah,
maka ekonomi saya
jatuh
bangun. Ketika saya
memiliki uang, setiap
hari saya pergi ke
diskotek dan mabuk-
mabukan, walaupun
saya sadar bahwa saya
sudah
punya keluarga.
Hidup saya jauh sekali
dari Tuhan, namun saya
tidak pernah takut.
Saya ingat bahwa saya
terbiasa berdoa Doa
Bapa Kami -- karena
cuma
doa itu saja yang saya
tahu -- walaupun saya
baru melakukan dosa.
Pagi-pagi saya bangun
dan berdoa Doa Bapa
Kami, namun dosa-dosa
itu
tetap saya ulangi lagi.
Doa sebelum makan
pun sudah terbiasa
saya
jalani, tetapi hidup dan
kelakuan saya tidak
seperti orang Kristen.
Tahun 1989, setelah 12
tahun berumah tangga,
istri saya sudah tidak
tahan lagi akan
kelakuan saya dan
meminta cerai. Hal ini
disebabkan
kondisi ekonomi yang
naik turun, kadang
bagus sekali, kadang
habis-habisan. Saya
juga memang sering
berselingkuh, sehingga
dia
tidak tahan dan
meminta untuk
berpisah. Sebenarnya
saya tidak mau,
tapi saya tidak punya
pilihan lain.
Di kemudian hari saya
sangat menyesali
perceraian itu, namun
untuk
kembali tidak mungkin,
karena ia sudah
menikah dengan orang
lain.
Setelah perceraian itu,
saya mulai kenal dengan
narkoba yang membuat
hidup saya bertambah
hancur. Semua jenis
narkoba saya pakai,
beberapa di antaranya
bahkan sampai saya
konsumsi setiap hari.
Saya
ketakutan kalau mulai
kehabisan narkoba.
Kalau hanya tinggal
sedikit, harus segera
beli lagi supaya
perasaan saya aman.
Jika sedang dalam
perjalanan ke luar kota
atau ke luar negeri,
saya
harus membawanya
untuk persediaan.
Dengan menyelipkannya
di
lipatan-lipatan pakaian,
saya selalu berhasil lolos
dari
pemeriksaan. Padahal
banyak teman saya
yang tertangkap karena
melakukan hal yang
sama, tapi saya tidak
takut.
Beberapa kali saat saya
sedang pesta narkoba
di hotel, saya selalu
lolos dari
penggerebekan polisi.
Hal itu terjadi karena
penggerebekan selalu
terjadi saat saya baru
keluar dari kamar
tempat
pesta narkoba. Dalam
pemeriksaan oleh polisi,
saya selalu lolos,
padahal saat itu saya
sedang membawa
narkoba tapi mereka
tidak
berhasil
menemukannya.
Suatu hari saat sedang
pesta narkoba
menyambut tahun baru
2002 di
Bali, mendadak saya
teringat anak saya.
Saya tidak tahu saat itu
bahwa Tuhanlah yang
mengingatkan saya.
Anak saya yang
perempuan itu
sudah dewasa, bahkan
sudah mau dilamar.
Saya kemudian melihat
pada
diri saya sendiri. Ayah
macam apa saya ini?
Begitu kacau
kehidupannya.
Tiba-tiba, ada sebuah
dorongan besar untuk
menghentikan semua
yang
sedang saya lakukan
saat itu dan segera
pulang ke rumah,
walaupun
rencananya masih ada
seminggu saya
berpesta di sana. Saat
itu
sebenarnya Tuhan
sedang menjamah hidup
saya dan mulai
mengubahkannya. Saya
pulang ke Jakarta
dengan keinginan untuk
berhenti mengonsumsi
narkoba. Namun
anehnya, saya mampu
berhenti
total dan tidak
merasakan ketagihan
sama sekali. Itu adalah
mukjizat
Tuhan. Saat itu saya
tidak sadar bahwa itu
adalah jamahan-Nya
juga.
Bulan Maret 2002 saya
bangkrut, utang saya di
mana-mana. Tuhan
mengizinkan hal itu
terjadi agar saya benar-
benar berserah hanya
kepada Dia. Suatu hari
keluarga saya mengajak
untuk kebaktian
keluarga. Biasanya,
saya tidak mau dan
menghindar dengan
bermacam-macam
alasan. Kalau semua
keluarga saya
berkumpul, saya
merasa risih karena
saya tahu kalau saya
itu bandel. Tapi kali itu
entah kenapa saya
bersemangat untuk
mengikuti ibadah itu.
Mereka masuk ke
kamar saya dan
mengunci pintu. Setelah
itu, mereka
mengajak saya untuk
berdoa. Mereka mulai
bermain gitar, bernyanyi
memuji Tuhan sambil
berdoa. Saya
mengikutinya dan
kemudian saya
merasakan sebuah
sukacita. Tanpa terasa
saya berdoa selama 2
jam
saat itu. Saya
diperlihatkan kilasan-
kilasan masa lalu dalam
kehidupan saya dan
menyadari betapa
kebaikan Tuhan
menyertai hidup
saya. Hari itu saya
merasakan sebuah
sukacita yang luar biasa.
Untuk pertama kalinya,
saya merasakan begitu
berdosa. Kilasan masa
lalu kelam yang saya
perbuat ditampilkan di
benak saya, dan saya
menangis minta ampun
pada Tuhan atas
semua kesalahan saya.
Dari
sebuah kebaktian
keluarga yang
sederhana dan doa yang
sederhana
telah berubah menjadi
sebuah titik balik dalam
kehidupan saya. Sejak
saat itu kehidupan
saya secara perlahan
dipulihkan dari utang
yang
begitu banyak. Bila ada
masalah, saya tidak cari
orang untuk
menolong saya. Yang
saya lakukan adalah
mengunci pintu kamar,
berlutut, berdoa, dan
berseru, "Tuhan tolong
saya...."
Kemudian Tuhan
menyediakan
komunitas bagi saya
untuk bertumbuh di
dalam-Nya. Saya pun
menyadari bahwa
komunitas yang benar
itu sangat
penting dalam
kehidupan iman kita.
Pada tahun 1986 saya
pernah
bertobat dan dibaptis.
Namun, hal itu tidak
bertahan lama, hanya
sekitar 6 bulan, saya
pun kembali pada
kehidupan yang lama
karena
tidak punya komunitas
yang benar.
Dulu tanpa komunitas
tempat bertumbuh,
keinginan saya kalah
dengan
ajakan teman-teman
saya untuk melakukan
kesenangan yang
mendukakan
hati Tuhan. Namun
sekarang, setelah
memiliki komunitas
yang benar,
giliran mereka yang
kalah terhadap ajakan
saya untuk mengikuti
Tuhan
Yesus. Dalam
komunitas itu sungguh
luar biasa. Saya melihat
orang-orang berubah
hidupnya, dan orang-
orang melihat saya juga
berubah hidupnya. Hal
itu membuat kita
sungguh bersemangat.
Bertahun-tahun saya
menjadi pecandu
narkoba, dan puluhan
tahun saya
merokok, namun kini
semuanya itu telah
dilepaskan oleh Tuhan.
Teman-teman saya
yang lama terheran-
heran melihat saya bisa
berubah,
sehingga mereka pun
turut mau diubahkan.
Tuhan itu sungguh luar
biasa. Sungguh
menyenangkan melihat
orang
berubah, bagaimana
mereka diubahkan oleh
Yesus yang ajaib. Kini,
saya
punya sukacita dan
hobi yang baru, yaitu
mengajak orang untuk
mengenal Yesus
Kristus Tuhan yang luar
biasa.
Diambil dari:
Judul majalah: SUARA,
Edisi 76, Tahun 2004
Penulis: LM
Penerbit:
Communication
Department Full Gospel
Business Men's
Fellowship
International -
Indonesia
Halaman: 10 -- 14
______________________________________________________________________
Sebab Kerajaan Allah
bukan terdiri dari
perkataan, tetapi dari
kuasa. (1 Korintus 4:20)
< http://
alkitab.sabda.org/?
1Korintus+4:20
>
______________________________________________________________________
POKOK DOA
1. Mengucap syukur
untuk kasih karunia
Yesus yang telah
memulihkan
kehidupan ES. Kiranya,
ES dapat semakin
bertumbuh dalam
Tuhan dan
menjadi garam dan
terang sehingga lebih
banyak orang lagi boleh
menerima
keselamatan.
2. Doakan agar orang-
orang yang saat ini
masih terikat dengan
narkoba dapat lepas
dari kebiasaan buruk
dan berbalik kepada
Tuhan.
3. Doakan supaya
pemulihan terjadi atas
kehidupan keluarga-
keluarga
Kristen yang sedang
mengalami
permasalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar